Kantor Gubernur Riau
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengamat politik, Hasanudin mengatakan bahwa Provinsi Riau membutuh pemimpin yang berani, yang secara tegas bisa melakukan negosiasi atas kepentingan Riau dengan pemerintah pusat.
"Riau ini adalah sebuah entitas, yang punya kepentingan sendiri berhadapan dengan pergaulan keindonesiaan, dalam artian keberanian berhadapan dengan kemendagri, berhadapan dengan perencana di Bappenas, bahkan dengan presiden sekalipun, menyangkut kepentingan Riau," Kata Hasanudin kepada CAKAPLAH.COM Senin (24/7/2017)
Ditambahkannya, pemimpin Riau adalah orang yang harus bisa memanajemen Riau secara profesional, memiliki keberanian menata riau secara rasional dan objektif.
"Jadi dia tidak disandera oleh kepentingan politik orang di sekitarnya, contohnya kalau misalnya proyek tersebut harus dijalankan oleh orang yang profesional, ya jangan diberikan ke tim sukses, harus betul-betul jatuh kepada profesional," cakap dosen pascasarjana Universitas Riau tersebut.
Selanjutnya, ialah berani memberdayakan pemerintah kabupaten/Kota dalam hal ini karena jika dilihat selama ini menurutnya, Riau cenderung egois karena tidak memberi kekuatan pada pemerintah kota dan kabupaten.
"Contohnya lihat saja jalan-jalan di kabupaten kita, padahal APBD Riau itu sampai lebih Rp5 triliun, punya silpa sejauh itu, karena tidak punya keberanian untuk membuat terobosan supaya pemerintah kota bisa membangun kota tersebut sebagai simbol dari kejayaan Riau," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemimpin Riau selain berani juga harus mempunyai gagasan besar untuk harus dibawa kemana Riau kedepan.
"Kita ini kaya raya tapi tertinggal, untuk itu dibutuhkan pemimpin yang bisa memberi gagasan besar, saya kira kalau kita punya pemimpin yang berani dan bergagasan besar, Riau akan lebih menarik kedepannya," tukasnya.