Hepatitis.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kementrian Kesehatan (Kemenkes), telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Bahkan di Indonesia telah ditemukan 2 kasus penyakit Hepatitis tersebut dan meninggal dunia.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Riau, Dapil Pekanbaru Ade Hartati Rahmat mengatakan, pemerintah harus segera melakukan upaya antisipasi terhadap hal tersebut, dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (ber PHBS).
Di samping itu, tetap melakukan upaya pengendalian virus covid 19 dgn 3 m (mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan).
"Upaya tersebut harus dilakukan secara masif dengan melibatkan seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat. Terutama Puskesmas, Posyandu, PKK dan seluruh unsur yang terlibat sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang ada di tengah masyarakat. Selain kordinasi horizontal antar lintas organisasi perangkat daerah maupun vertikal (kab/kota, provinsi hingga pusat)," kata Ade Hartati, kepada CAKAPLAH.com, Kamis (5/5/2022).
Upaya lainnya, kata politisi PAN ini, adalah bagaimana pemerintah mengupayakan perlindungan awal bagi masyarakat rentan dengan membantu memberikan kesediann vitamin dan makanan bergizi, ibu hamil, ibu menyusui, batita, balita, lansia dengan kategori ekonomi lemah.
"Pemerintah daerah harus mampu menterjemahkan kondisi nasional dan langkah antisipasi pemerintah pusat untuk dipadukan dan disingkronisasikan dengan kondisi daerah," tukasnya.
Diberitakan CAKAPLAH.com Kementrian Kesehatan (Kemenkes), telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Bahkan di Indonesia telah ditemukan 2 kasus penyakit Hepatitis tersebut dan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, mengatakan, pihaknya telah menerima SE dari Kemenkes, terkait dengan pengakit Hepatitis tersebut. Dan pihaknya juga telah meneruskan SE tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, untuk dijadikan acuan dan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Hepatitis.
“Kita sudah menindak lanjuti SE tersebut, dan kita juga pada akhir April lalu sudah mengirimkan ke 12 Kabupaten kota. Kita sudah informasikan bagi yang menemukan gejala yang mirip, bisa dikonsultasikan kepada dokter terkait. Di Indonesia ada 3 kasus informasinya dan meninggal mendadak, namun belum masuk ke Riau, ke Indonesia sudah masuk,” jelas Zainal, Rabu (4/5/2022).
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |