(CAKAPLAH)-Tepat 20 Mei 2022 nanti, jabatan Walikota Pekanbaru dan Wakil Walikota Pekanbaru dan Bupati Kampar, Riau akan berakhir. Insya Allah, penerusnya akan ditunjuk Pj Wako Pekanbaru dan Pj Bupati Kampar yang diusulkan oleh Gubernur Riau dan disetujui oleh pemerintah pusat.
Semoga usulan yang nantinya disetujui penguasa ini (gubri & pemerintah pusat) bisa amanah dan bisa melayani masyarakat Pekanbaru dan Kampar.
Tak terasa 10 tahun sudah Pak Firdaus dan Pak Ayat Cahyadi memimpin kota metropolitan Pekanbaru. Banyak yang mereka buat dan ada juga yang belum mereka buat dari visi dan misi mereka. Rasanya itu wajar saja, sebagai manusia tak ada kita yang sempurna.
Kota metropolitan Pekanbaru adalah ibukotanya Provinsi Riau. Kota Pekanbaru adalah kota yang padat dan berkembang di Provinsi Riau, penduduknya hampir 1,3 juta jiwa yang terdiri dari berbagai suku dan agama serta beragam profesi. Sangat heterogen! Semua suku hampir sama banyak jumlahnya. Terlebih, tak ada yang mendominasi.
Pekanbaru ini adalah kota yang sangat aman, sedikit indah dan bersih dan sangat toleransi, serta ekonominya dari segala sisi sangat berkembang, baik UMKM nya maupun usaha usaha besar, seperti pusat industri, mal - mal besar yang begitu banyak, dan pasar - pasar yang ada di setiap sudut kelurahan.
Aktifitas itu berjalan selama 24 jam, apalagi Kota Pekanbaru adalah kota yang terletak di tengah pulau Sumatra, dan Kota Pekanbaru adalah kota lintas yang sangat padat aktivitasnya.
Mau ke Jawa dan kemana - mana di Sumatra harus lewat Pekanbaru, termasuk mau ke manca negara, negara ASEAN, seperti Kuala Lumpur, Singapore dan lainnya, karena dekatnya dengan Selat Malaka.
Tak hanya itu, Pekanbaru juga punya bandara dan pelabuhan internasional.
Walau Pekanbaru kota metropolitan, tapi kegiatan budaya, seni dan lainnya juga sangat berkembang.
Begitulah suasana Pekanbaru secara singkat, sehingga siapapun kelak menjadi pemimpin pastilah cukup berat untuk mengelolanya, dari kondisi Pekanbaru di atas. Wajar kita mengucap kan terima kasih kepada duet Pak Firdaus dan Pak Ayat selama 10 tahun memimpin Pekanbaru dan yang paling hebat selama mereka memimpin tidak terdengar pecah kongsi. Selalu kompak, selalu bersama dan saling isi mengisi, walau awalnya dari partai yang berbeda, dan yang kita salut dan mungkin akan jadi warisan mereka berdua, terciptanya pusat pemerintahan yang baru di Kecamatan Tenayan Raya.
Selama ini, kecamatan tersebut tak pernah tersentuh, sepi, tempat orang buat batu bata. Namun, sekarang menjadi pusat pemerintah Kota Pekanbaru yang baru (pusat perkantoran) & juga pusat industri sehingga membuat kecamatan tersebut menjadi ramai, ekonomi berkembang, mulai padat, dan hidup.
Yang paling penting, selama mereka menjabat, Pekanbaru itu adalah kota yang sangat aman, sangat toleran, sangat bergerak, makanya banyak orang pindah ke kota Pekanbaru mencari rezeki, merubah nasib. Baik itu dari Sumbar, Sumut dan lain - lain.
Dari semua ada juga, hal - hal yang, selalu dirisaukan penduduk Pekanbaru, terutama saat hujan tiba, yakni banjirnya beberapa kawasan, juga masalah kebersihan kota dan pengaturan perparkiran.
Walau mereka sudah berbuat maksimal tapi belum nampak hasil yang maksimal juga banyaknya jalan - jalan kota yang kurang mulus. Mungkin ini disebabkan dana banyak tersedot untuk membangun kota baru di Tenayan.
Semua kita ke depan berharap kepada Gubernur Riau, melalui Pj yang diusulkan, agar dapat menuntaskan visi misi Pak Fir dan Pak Ayat yang belum sempurna, mau pun yang belum dilaksanakan, seperti menuntaskan banjir Kota Pekanbaru saat hujan, mengembalikan Pekanbaru menjadi kota bersih kembali yang sebelumnya pernah dapat Adipura 6 kali, juga menata perparkiran.
Pengelolaannya agar publik nyaman dan aman, dan dari ini semua sebagai penutup ada juga hal yang harus dicontoh dari duet Firdaus dan Ayat.
Selama 10 tahun mereka tidak pernah terkena kasus korupsi, apa lagi tangkap tangan oleh KPK dan lain - lain, ini harus jadi contoh buat semua pemimpin ke depan.
Terima kasih Pak Fir dan Pak Ayat, nikmati masa pensiun dengan istri, anak dan cucu, dan jangan banyak istirahat, Riau masih menunggu penugasan baru di tempat lain. Kami juga sebagai warga mohon maaf kalau kadang-kadang cerewet. Semoga Allah yang akan membalas semua kerja kalian. Tak ada gading yang tak retak dan tak ada kita yg sempurna...Syabas Pak Fir & Pak Ayat.
Penulis | : | Dr H Zulkarnain Kadir SH MH, kader PPP Riau |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Cakap Rakyat |