![]() |
(CAKAPLAH) - Setelah sukses sebagai Ketua ASEAN, peran Indonesia dalam menjalankan politik luar negerinya semakin dituntut untuk lebih besar lagi memberikan sumbangan bagi keamanan dan kestabilan khususnya di kawasan regional Asia Tenggara. Pengalaman Indonesia beberapa kali sebagai ketua ASEAN telah memberikan momentum untuk tetap terus memberikan sumbangsihnya bagi kestabilan ekonomi, politik, keamanan kawasan regional ASEAN. Tidak hanya untuk tingkat regional ASEAN saja, Peran Indonesia dalam menerapkan politik luar negerinya juga dituntut peran yang lebih besar lagi di masa-masa yang akan datang, seperti halnya peran dalam APEC (Asia-PacificEconomic Cooperation) maupun G-20. Kelompok negara G-20 ini merupakan forum utama kerjasama ekonomi (Premier Forum for Economic Cooperation).
Indonesia menjadi satu-satunya negara anggota ASEAN yang menjadi anggota kelompok G-20. Indonesia telah menjadi anggota G-20 sejak forum inter-governmental ini dibentuk pada tahun 1999. Group of Twenty atau G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Apa peran Indonesia dalam G20? Indonesia memegang peran dalam G20 sebagai presidensi. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun.
Yang menjadi dasar Indonesia menjadi salah satu anggota G-20 yaitu pertama; Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang karena pertumbuhan ekonominya tercatat cukup penting di antara negara-negara berkembang lainnya dimasukkan dalam kategori emerging economy. Kedua; Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah China, Amerika Serikat dan India. Ketiga; mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan karenanya dapat memainkan peran yang potensial untuk menjembatani perbedaan-perbedaan diantara peradaban dunia. Keempat; Indonesia merupakan negara demokrasi baru yang dalam proses konsolidasi. Keanggotaan Indonesia dalam G-20 dapat memberikan inspirasi ke negara-negara lain untuk mempromosikan demokrasi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Kelima; secara geografis, posisi Indonesia memiliki posisi yang ketara dan menguntungkan.
Indonesia akan memegang presidensi Group of Twenty (G20) di tahun 2022 ini. Perlu diketahui, bahwa ini adalah kali pertama Indonesia terpilih sebagai pemegang kursi presidensi G20, sejak G20 dibentuk pada tahun 1999 silam. KTT G20 akan diselenggarakan di Bali. Sebagai tuan rumah, G-20 dapat memberikan inspirasi ke negara-negara lain untuk mempromosikan demokrasi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Serah terima presidensi dari Italia selaku Presidensi G20 tahun 2021 kepada Indonesia sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia. Penunjukan Indonesia sebagai pemegang presidensi G20, harus dapat dimanfaatkan untuk menciptakan terobosan dan aksi nyata dalam pemulihan sosial ekonomi, baik nasional maupun skala global. G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Presidensi Indonesia dalam kelompok G20, bisa menjadi momentum untuk kebangkitan ekonomi dan perdagangan Indonesia menjadi lebih baik. G20 adalah kepercayaan yang luar biasa dari negara-negara G20 dan harus dimanfaatkan sebagai salah satu momentum kebangkitan ekonomi dan perdagangan. Sebagai tuan rumah G20, Indonesia tentu akan mendapat keuntungan baik jangka pendek dan jangka panjang. Indonesia sendiri mengusung tema recover together recover stronger. Keuntungan jangka pendek dampaknya bisa dirasakan langsung ketika ada kegiatan dilakukan di Indonesia, karena mampu menarik perhatian atau minat dari masyarakat luar negeri datang ke Indonesia. Sedangkan, keuntungan jangka panjangnya bisa menjadi pertimbangan sejumlah negara untuk berinvestasi di Indonesia.
Apabila hal tersebut bisa dikelola dengan baik, akan memberikan pengaruh positif terhadap sektor berinvestasi di dalam negeri. Dilansir dari laman Bank Indonesia (BI), adapun manfaat G20 bagi Indonesia antara lain Presidensi G20 di tengah pandemi telah membuktikan persepsi yang baik atas kemampuan beradaptasi ekonomi Indonesia terhadap krisis Bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional. Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20, agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
Dengan Indonesia menjadi tuan rumah G20 akan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Menegaskan kembali bahwa kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara (mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20). Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. G20 di Indonesia menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional. Oleh sebab itu pula, politik luar negeri Indonesia masih ketap konsisten yaitu menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, yang mana Indonesia bebas menjalin kerjasama dengan negara manapun dan sekaligus tetap aktif dalam menciptakan perdamaian dan keamanan regional maupun internasional.***
Penulis | : | Hasrul Sani Siregar MA, Widyaiswara di BPSDM Riau |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Internasional, Cakap Rakyat |










































01
02
03
04
05




