Sekda Kampar H Yusri mengalami masyarakat disela-sela pelaksanaan ziarah kubur.
|
BANGKINANG (CAKAPLAH) - Ribuan orang mengikuti prosesi Ayi Ayo Onam atau Hari Raya Enam di Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (9/5/2022) atau bertepatan dengan 8 Syawal 1443 Hijriyah.
Pelepasan ribuan peziarah kubur dilakukan oleh Bupati Kampar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Yusri Datuk Bandaro Mudo.
Sejumlah unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kampar tampak hadir. Selain itu juga hadir Camat Bangkinang, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta masyarakat Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang.
Dari pantauan, di beberapa tempat atau desa yang melaksanakan Hari Raya Enam di Kecamatan Bangkinang atau Bangkinang seberang ini juga terlihat juga dihadiri beberapa pejabat pusat dan daerah. Mereka ikut membaur bersama masyarakat dan saling bersilaturahmi dan ikut ziarah ke kuburan.
Jalan-jalan di sepanjang desa dan kelurahan di Kecamatan Bangkinang dibanjiri masyarakat. Sejak selesai Salat Subuh mereka bergerak ke kuburan masing-masing keluarga dan siangnya diakhiri makan bersama atau makan bajambau di Masjid dan musalah dan saling kunjung mengunjungi sanak kerabat maupun keluarga.
Diantara pejabat dan tokoh yang tampak hadir pada Hari Raya Enam kali ini adalah anggota DPD RI Edwin Pratama Putra, Ketua DPRD Kabupaten Kampar Muhammad Faisal, Wakil Ketua DPRD Kampar Repol dan sejumlah tokoh diantaranya mantan Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri dan lainnya.
Pembukaan tradisi ziarah kubur atau sering juga disebut Ayi Ayo Onam atau Hari Raya Enam atau disebut juga Ayi Ayo Zora ini dilakukan di komplek makam Datuk Tabano dekat Masjid Almujahidin, Desa Muara Uwai.
Sekda Kampar Yusri yang menyampaikannya arahan Bupati Kampar mengatakan, tradisi ziarah kubur merupakan tradisi turun temurun sejak nenek moyang yang dilakukan masyarakat di Bangkinang seberang setelah selesai melaksanakan puasa sunnah enam hari dibulan Syawal.
Ia berharap kepada generasi muda, anak kemenakan untuk melestarikan budaya ini, karena ditangan generasi mudalah tradisi ini diharapkan terus terjaga.
Lebih lanjut Yusri menambahkan, kegiatan ziarah kubur dalam rangka Hari Raya Enam ini merupakan salah satu wisata religi, sama seperti kegiatan balimau kasai dalam menyambut bulan Ramadan.
Menurut Yusri, tradisi ini dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebab dengan mengunjungi setiap kuburan dan melakukan do'a bersama akan mengingatkan setiap peziarah dengan kematian.
Disamping bernilai religi, rangkaian kegiatan Ayi Ayo Onam juga mengandung penguatan tradisi gotong royong, sebab sebelum dilaksanakan ziarah ke kuburan para karib kerabat, anak kemenakan dan keluarga serta masyarakat membersihkan seluruh kuburan di kampung-kampung yang ada di Kecamatan Bangkinang.**
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Kampar |