PEKANBARU (CAKAPLAH) - Manajer Proyek PLTU 2x100 Tenayan Raya, Sugiarto mengaku heran dengan ditahannya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok oleh Imigrasi dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), sejak Selasa (18/1/2017) kemarin.
Ia menyebut tidak ada yang salah dengan keberadaan TKA asal Tiongkok di lokasi proyek tersebut. Pasalnya, Sugiarto menilai para TKA ini tidak dalam rangka bekerja di Indonesia, sebagaimana dibanyak diberitakan di media.
"Jadi begini, sebenarnya mereka ini tidak dalam rangka bekerja di Indonesia. Mereka dipekerjakan perusahaan dari Cina. Mereka ini mengantongi visa bisnis, artinya bisa bisa melakukan aktifitas bisnis. Nah, mereka ini ke Riau ini dalam rangka comissioning (ujicoba) pembangkit. Jadi ini hanya misskomunikasi saja," ujarnya.
Dijelaskannya lagi, keberadaan orang asing asal Tiongkok itu juga untuk mentraining ataupun mengajarkan para operator lokal dalam mengoperasikan PLTU tersebut.
"Mereka ini mengajarkan tekhnisi kita, mulai mengoperasikan, perawatan dan masalah tekhnis lainnya, karena operator lokal harus diajarkan," pungkasnya.
Sugiarto juga memastikan keberadaan tenaga kerja asing ini sudah diketahui Disnaker Kota Pekanbaru. "Kontraktornya sudah lapor ke Disnaker Kota Pekanbaru," tukasnya.
Lebih jauh dikatakannya, dengan adanya persoalan ini proses ujicoba PLTU Tenayan Raya jadi terkendala. "Kemungkinan besar terganggu dan bisa berhenti beroperasi. Karena operator kita belum semuanya menguasai pengoperasian PLTU," cetusnya.