Anggota DPR RI Syamsurizal
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Program hibah Millenium Challenge Compact (MCC) dari Pemerintah Amerika Serikat yang dikelola oleh Lembaga MCC yang semula akan dilaksanakan di Pekanbaru, akan batal terlaksana.
Salahsatu penyebab batalnya bantuan bagi pembangunan jalan lingkar Pekanbaru sepanjang 12,95 km dengan lebar 12 meter dan rencana pembangunan Jembatan Siak V sepanjang 1334 meter dan lebar 12 meter, adalah terkait dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau.
Meski begitu, Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau Dr Syamsurizal, mengatakan masih ada peluang hibah MCC tersebut dikucurkan untuk pembangunan Provinsi Riau, yakni pembangunan jalan Pelalawan - Inhil.
"Pihak MCC punya alternatif lain yaitu pendanaan pembangunan jalan yang ada di Provinsi Riau. Mereka akan membuat jalur di kawasan Teluk Meranti, Sebakap, Bono, dan terus ke Guntung Kabupaten Inhil. Program ini akan melibatkan dua kabupaten yakni Pelalawan dan Indragiri Hilir. MCC mempunyai perhatian pada pembangunan jalan-jalan tersebut. Sebagai ganti barangkali (gagalnya proyek Pekanbaru)," jelas Syamsurizal, Selasa (24/5/2022).
Saat ini, kata mantan Bupati Bengkalis dua periode tersebut, MCC sedang mengkaji pertumbuhan ekonomi rakyat di kawasan tersebut, dan pengembangan kawasan wisata Bono, untuk mempermudah jalur barang dan jasa dia kabupaten itu.
Baca: Tak Ada Dukungan Pemprov Riau, MCC Batalkan Proyek Hibah Jalan Lingkar Pekanbaru dan Jembatan Siak V
Baca: Gegara Tak Didukung, Proyek Hibah Compact-2 MCC Amerika Batal, Pemprov Riau 'Bungkam'
"Mereka sudah menghubungi pihak-pihak seperti Pemerintah Kabupaten Inhil dan Pelalawan. Saya baru dapat informasi ini siang tadi dari Bappenas RI," tukasnya.
Lebih jauh, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berharap keran investasi untuk Pelalawan dan Inhil tersebut bisa terwujud, meskipun harus melewati kajian yang cukup panjang lagi.
"Kita berharap semua pihak bisa membantu dan mendukung hal ini," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya Syamsurizal mengatakan rencananya MCC akan membantu pembangunan jalan lingkar Pekanbaru sepanjang 12,95 km dengan lebar 12 meter dan rencana pembangunan Jembatan Siak V sepanjang 1334 meter dan lebar 12 meter. Akan tetapi persiapan yang telah dilakukan sejak lama itu batal.
"Hampir dapat disimpulkan bahwa batal pendanaannya. Artinya pihak MCC sudah menarik diri untuk pembangunan, karena ada hal-hal teknis lainnya," kata Syamsurizal.
Syamsurizal mengatakan, setelah disimak dan diteliti, hal ini berawal dari sambutan awal dari Pemprov Riau, dalam hal ini, Gubernur ketika menyambut kedatangan tim MCC bersama dengan Bappenas. Dimana, sepertinya pihak Provinsi Riau tak memberikan dukungan kuat pada apa yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Ketika itu, Pemprov Riau mencoba untuk memindahkan program ke ruas yang baru, yakni Dumai dan Rupat. Namun, oleh Bappenas dan MCC memandang hal ini sesuatu yang tidak dapat diteruskan, karena dampak ekonominya terlalu sedikit, atau tak berdampak signifikan, karena kondisi jumlah penduduk dan aspek teknis yang belum ada pengkajian.
"Berbeda dengan jalan lingkar Pekanbaru yang melewati kawasan strategis yang ada di Tenayan. Apalagi Rupat dengan jumlah penduduk yang tak seberapa. Makanya, tempo hari saya sudah mengatakan, untuk melihat apakah ini signifikan untuk dibangun oleh pihak pendana, sangat tergantung kepada multiplier effect dari proyek itu, yang juga tergantung dari jumlah penduduk yang akan menikmati penggal jalan dari pihak pendana, makanya, mereka menilai belum berdampak signifikan," kata Syamsurizal.
"Oleh karena itu, MCC atas dasar sikap gubernur seperti itu, mereka akhirnya mencari hal - hal teknis (pada rencana pembangunan jalan dan jembatan di Pekanbaru), dari kondisi lapangan soal lingkungannya. Masih ada kadar air yang terlalu besar pada penggal - penggal tertentu. Tapi menurut saya kalau MCC mengatakan itu, semestinya sudah disiapkan saluran air itu. Dan itu bukan suatu masalah yang besar, karena terlalu teknis, terlalu dicari-cari oleh pihak MCC," cakapnya lagi.
Ketua DPW PPP Riau ini menambahkan, dengan batalnya proyek tersebut, merugikan semua pihak yang sudah mengupayakan, terlebih kepada masyarakat Pekanbaru.
"Persoalannya itu, karena dukungan pemerintah provinsi. Apalagi dikaitkan dengan berakhirnya masa jabatan Walikota Pekanbaru. Padahal tak ada hubungannya. Padahal jika jadi, betapa besarnya efek dari keberadaan jalan tersebut, ekonomi masyarakat, membuka jalur yang selama ini tak memungkinkan di jalan transportasi dan angkutan jalan dan jasa dan banyak manfaat lainnya," kata Syamsurizal.
Lebih jauh, Syamsurizal berharap, ke depannya untuk pembangunan jalan lingkar Pekanbaru dan Jembatan Siak V tersebut untuk bisa mendapatkan investor baru dan mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |