PEKANBARU (CAKAPLAH) - Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) mengggelar halal bihalal dan silaturahmi, Ahad (29/5/2022). Tema yang diangkat adalah 'moh kito saling bermaaf-maafan'.
Pantauan CAKAPLAH.com, hadir dalam agenda tersebut, antara lain Gubernur ke-7 Riau, Saleh Djasit, Bupati Pelalawan Zukri, Pj Bupati Kampar Kamsol, Wakapolda, Anggota DPR RI Achmad, anggota DPD RI Instiawati Ayus, anggota DPRD Riau Septina, Mardianto Manan, mantan Walikota Pekanbaru, Firdaus, Ketua MKA LAM Riau, Marjohan Yusuf, Azlaini Agus, dan tokoh masyarakat lainnya.
Ketum FKPMR, Chaidir mengatakan, alasan FKPMR mengambil tema tersebut adalah karena bulan Syawal adalah momentum terbaik untuk bermaaf-maafan.
"Masyarakat kita saat ini dalam kehidupan dinamika politik, bermasyarakat, dalam dinamika yang tinggi. Apalagi di daerah kita ini, banyak kejadian yang merisaukan hati kita bersama. Seakan-akan kita ini tak lagi bersaudara, bukan teman lama. Semua karena kepentingan sempit, kita tak segan berdebat. Makanya kita saling bermaaf-maafan," kata Chaidir dalam sambutannya.
Mantan Ketua DPRD Riau itu mengatakan, bahwa saat ini, perdebatan di ruang publik sudah sangat keterlaluan, sudah jauh dari kepatutan.
"Ini akan memuncak menjelang tahun 2024. Maka, banyak hal yang harus kita maknai. Semangat tumbuh kembang bersama, dalam kebersamaan harus kita maknai. Persoalan kita berkaum-kaum, itu sudah sunatullah. Mengapa kita mesti menjaga perbedaan di daerah ini. FKPMR mengundang lintas suku, agama, dengan harapan bisa melangkah bersama-sama. Kata orang Melayu masalah besar dikecilkan, masalah kecil dihilangkan," ujarnya.
"Jangan sampai dicatat anak cucu kita, datuk-datuknya, orang tuanya dulu asyik bertengkar saja. Mudah-mudahan kedepan, semua masalah di daerah ini bisa dikomunikasikan dengan hati yang lapang. Masalah kita akan banyak di 2024, jangan habiskan energi kita, karena nanti jika sudah berlalu, kita tetap juga tinggal di sini," tukasnya.
Sementara itu, mantan Gubernur Riau Saleh Djasit mengatakan, halal bihalal merupakan momen dan tempat untuk mencairkan persoalan.
"Dari hari ke hari begitu dinamika yang sangat tinggi, celah pertikaian sangat tinggi. Nah, saat ini, bagaimana kita menyikapi perbedaan, kalau sampai membuat permusuhan, ini yang tak kita inginkan. Maka perbedaan yang ada, hari ini kita harap mencair," tukasnya.***
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |