Pj Bupati Kampar saat silaturahmi dengan DPRD Kampar.
|
BANGKINANG (CAKAPLAH) - Komitmen Bupati Kampar untuk menempati rumah dinas selalu menjadi bahan perbincangan publik Kabupaten Kampar selama ini. Isu ini pula yang kembali bergulir ketika kepemimpinan Kampar berganti. Perintah untuk menempati rumah dinas juga menjadi salah satu pesan penting Gubernur Riau H Syamsuar dalam pidatonya ketika melantik Pejabat Bupati Kampar dan Penjabat Walikota Pekanbaru, Senin (23/5/2022) lalu.
Perintah kepada Pj Bupati Kampar yang disampaikan Gubri benar-benar direalisasikan oleh Kamsol. Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kepala Dinas Pendidikan Riau itu mulai menempati Rumah Dinas Bupati Kampar pada hari kelima menjalankan tugas sebagai Pj Bupati Kampar, Jum'at (27/5/2022) kemarin.
Sebelum bermalam di rumah dinas yang terletak di pinggir jalan nasional ruas Riau-Sumbar di daerah Pendopo, Bangkinang itu, Kamsol terlebih dulu menjamu anak yatim piatu dan membaca Yasin bersama.
Realisasi dari pesan Gubri dan janjinya kepada masyarakat Kampar untuk segera menempati rumah dinas itu pula menjadi hal yang selalu disampaikan Kamsol di setiap berpidato pada beberapa acara sejak Sabtu hingga Senin (30/5/2022) hari ini, termasuk saat bersilaturahmi dengan DPRD Kabupaten Kampar di Ruang Banggar DPRD Kampar.
Dari beberapa hal yang disampaikannya, ada satu hal yang menarik dan mengundang gelak tawa ketika ia bercerita tentang rumah dinas Bupati Kampar itu. Sepertinya Kamsol telah mendengar beberapa cerita yang beredar tentang isu angkernya rumah dinas yang dibangun sejak zaman orde lama tersebut. "Alhamdulillah nyaman. Tak ada hal menakutkan seperti apa yang diceritakan," beber Kamsol yang disambut puluhan pimpinan, anggota DPRD, pegawai DPRD maupun sejumlah insan pers yang hadir.
Ia kembali melanjutkan ceritanya bahwa setelah ia masuk ke rumah dinas ia langsung melapor ke RT setempat. Namun karena sang ketua RT tidak berada di tempat ia lalu melapor kepada RW. Meskipun ia sebagai Pj Bupati tetapi ia ingin menempatkan dirinya sebagai warga yang baru di lingkungan tersebut. Selaku Pj Bupati ia berjanji akan mengundang RT dan RW di wilayah rumah dinas tersebut.
Komitmen Pj Bupati Kamsol menempati rumah dinas diapresiasi DPRD Kampar. Salah satu disampaikan oleh anggota DPRD Kampar H Muhammad Kasru Syam kepada wartawan usai acara.
Kasru yang juga seorang ulama dan tokoh masyarakat mengatakan bahwa memang semestinya Bupati Kampar tinggal di rumah dinas. "Bagaimana caranya mengurus masyarakat sebanyak ini kalau tidak tinggal di rumah dinas," tegas Kasru.
Namun ia mengingatkan masyarakat agar menjaga etika sebagai tamu dan memberikan kesempatan kepada Bupati untuk beristirahat dan menjalankan ibadah. "Sebagainya di rumah orang itu ya itikad baik sebagai tamu di rumah orang," kata Kasru.
Ia juga mengimbau kepada OPD dan pejabat lainnya tinggal di rumah dinas.
Kegiatan silaturahmi ini dipandu Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal. Ia didampingi lengkap tiga orang wakil ketua yaitu Tony Hidayat, Repol dan Fahmil. Hampir seluruh anggota dewan hadir. Satu persatu anggota DPRD Kampar diperkenalkan Faisal. Kamsol juga memperkenalkan diri dan keluarganya.
Silaturahmi ini sempat terputus karena masuknya waktu Salat Zuhur dan istirahat siang. Anggota Fraksi Golkar Agus Candra dan Fraksi PPP Habiburrahman mengajukan interupsi agar diadakan diskusi. Akhirnya Ketua DPRD mengabulkan dilaksanakan setelah istirahat. Namun diskusi ini tertutup untuk media dan berlangsung singkat.
Didalam pertemuan itu Pj Bupati Kampar Kamsol menyampaikan beberapa hal. Diantaranya menyinggung soal komunikasi. "Persoalan bangsa ini yang saya lihat hanya persoalan komunikasi. Kalau sudah bertemu cair semua persoalan," tegasnya.
Ia berharap, hubungan antara eksekutif dan legislatif bisa sinergi bersama. "Karena yang kita perjuangkan kemaslahatan umat, rakyat," imbuhnya.
Ia mengaku, sebenarnya tidak sulit merumuskan APBD. Ia menceritakan pengalamannya di Kabupaten Meranti. Dimana di dana APBD tuntas dibahas hanya selama empat hari. "Karena hanya menambah dan mengurangi," katanya.
Kebersamaan yang terjalin diharapkan bisa wujudkan Kampar maju dari segala sisi dalam mendorong indeks pembanguna manusia (IPM).
"Baguspun ekonomi banyaknya industri yang masuk tapi IPM tak meningkat tak juga dinilai baik oleh pemerintah," tegasnya.
Pada kesempatan ini Kamsol juga berkeinginan menjadikan Kampar sebagai daerah swasembada beras. Ia telah melakukan upaya awal dengan berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diantaranya mencari bibit padi yang cocok untuk Kampar.
Selain itu Kamsol menyebutkan bahwa program 100 hari kerjanya adalah pemilihan ekonomi.***
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kampar |