Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Agung Nugroho - Ramadan 2024M

CAKAP RAKYAT
Revitalisasi Nilai Pancasila
Rabu, 01 Juni 2022 17:46 WIB
Revitalisasi Nilai Pancasila
H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM (Anggota DPRD Provinsi Riau)

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Pancasila. Memang ada perdebatan seputar penetapan tanggal mengingat versi lain sejarah menuturkan bahwa lahirnya Pancasila sebagai dasar negara tanggal 18 Agustus 1945, tepat ketika PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengesahkan konstitusi negara yakni UUD 1945 yang dalam Pembukaan tercantum Pancasila. Masing-masing punya hujjah dan narasi menarik. Kalau mengacu ke peristiwa 1 Juni 1945 dasarnya pertama kali ide dasar Negara dilontarkan Presiden Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

18 Agustus 1945 lebih menonjolkan esensi lahirnya Pancasila melalui berbagai dinamika dan hasil pemikiran tokoh-tokoh bangsa, jadi proses yang ditonjolkan. Meski begitu tak ada ruginya memanfaatkan momentum guna menggali sejarah dan esensi nilai Pancasila serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai filosofi berbangsa dan bernegara memang selalu jadi topik kontemporer.

Setiap diskusi, silang pendapat dan argumentasi yang muncul baik itu kala Hari Pancasila dan di luar hari itu merupakan hal positif untuk membangun kesadaran dan memperkaya khazanah. Harapannya hadir upaya untuk merevitalisasi pancasila sebagai dasar negara berikut rujukan serta inspirasi untuk menjawab berbagai tantangan kehidupan bangsa.

Sayangnya beberapa tahun belakangan muncul fenomena yang mengundang kekhawatiran. Berbeda dengan kisah bapak bangsa terdahulu merumuskan dan mendiskusikan masalah penetapan dasar lima pilar dasar berdirinya NKRI secara negarawan, cerdas, intelek dan lepas dari kesan emosi serta memaksakan kehendak, dewasa ini diskusi tentang Pancasila seolah sesuatu yang terkesan berbahaya, disikapi emosional, berhati-hati dan senantiasa diarahkan ke satu kesimpulan yang tak boleh dibantah.

Jika dulu para bapak bangsa memformulasikan Pancasila sebagai alat menyatukan Indonesia, sekarang muncul kubu menjadikan Pancasila sebagai alat afirmasi politik, tameng pelindung kepentingan atau demi mengamankan kekuasaan. Paling fatal Pancasila dipakai untuk memecah belah bangsa. Istilah seperti “anti Pancasila” begitu mudah dilontarkan untuk menyerang pihak lain berbeda pendapat. Cara-cara barusan bukannya memperkuat, sebaliknya justru memperlemah Pancasila itu sendiri. Padahal sejarah menuturkan betapa Pancasila lahir dari tolerasi tingkat tinggi.

Kita ketahui bersama walau dalam sidang BPUPKI kubu Islam unggul dan terbesar dengan 35 orang anggota, namun ketika terjadi perdebatan dan perbedaan tajam dengan kubu sekuler dan selain Islam soal dasar negara Indonesia berdasarkan Islam, kubu Islam rela berkorban dan berkompromi untuk membangun cita-cita negara Indonesia yang hendak dicapai bersama.

Merujuk ke aspek historis, mengeksploitasi Pancasila sebagai alat kepentingan kelompok dan memicu kebencian jelas merupakan bentuk pengulangan kegagalan pemikiran dan tindakan. Sejarah terus berulang dimana Pancasila sekedar tameng. Sebut saja DN Aidit, seorang pentolan PKI yang mengarang buku berjudul Aidit Membela Pantja Sila.

Mengutip dokumen di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dalam wawancara yang dimuat oleh sebuah media kala itu yakni Majalah Pembina, Aidit pernah berkata bahwa PKI menerima Pancasila sebagai dasar NKRI dan menentang pemretelan sila-silanya terutama terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun seiring berjalannya waktu, ide tadi ternyata hanya selubung dan kedok semata.

Kala itu di kesempatan lain terkuak pidato Aidit menyatakan bahwa bila sosialisme Indonesia tercapai, Pancasila tidak dibutuhkan lagi. Titik kulminasinya adalah peristiwa pemberontakan disertai berbagai pembunuhan oleh PKI untuk memuluskan agendanya. Begitujuga di era Orde Baru, Pancasila juga dipakai untuk melindungi kepentingan penguasa.   

Revitalisasi

Peristiwa sejarah akan kembali berulang apabila Pancasila hanya dianggap pajangan dan slogan. Padahal Pancasila sejatinya produk hasil penelaahan watak dan jiwa Indonesia serta inti budaya Indonesia. Dulu bapak bangsa melahirkan Pancasila sebagai bentuk upaya untuk membebaskan manusia Indonesia dari dua penyakit bangsa kala itu, yakni pertama peniru cara berpikir dan gaya hidup bangsa luar. Kedua, kecenderungan terbelenggu kepada sesuatu yang konvensional dan tak berani progresif.

Melalui Pancasila, para pemimpin bangsa menemukan kekuatan kepribadian dan karakter NKRI yang orisinil. Kearifan macam inilah yang sekarang mati suri. Itulah kenapa kini seolah Pancasila bukan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah lebih baik, malah dibuat polemik atau bak properti yang punya hak milik. Pancasila bukan label yang seenaknya disematkan. Penentu seseorang berjiwa Pancasila adalah individu yang dapat menerapkan dalam kehidupan tanpa pandang status sosial, ekonomi dan profesi.

Oleh karenanya, setiap kekisruhan, eksploitasi dan klaim paling pancasilais harus dihentikan. Sebab hanya akan menghantarkan bangsa ke perpecahan. Alih-alih merasa pancasilais, menklaim sepihak dan menyudutkan pihak lain sudah jelas sebuah pengkhianatan terhadap nilai Pancasila.

Menyoal praktik, paling urgen melihat bagaimana penerapan di tataran kebijakan. Percuma pidato panjang lebar setiap 1 Juni jika kenyataan berkata lain. Tataran implementasi, ranah regulasi dan kebijakan Pancasila belum utuh dipakai sebagai referensi. Tak sedikit peraturan perundang-undangan dibuat justru berujung gugatan karena bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 dan dianggap condong ke oligarki. Paling heboh UU Cipta Kerja yang diputus inkonstitusi oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Lepas itu, baru-baru ini revisi UU 12 tahun 2011 resmi disahkan melalui rapat paripurna DPR-RI. Revisi UU dimaksud lagi-lagi menuai tanggapan negatif sebab tujuannya agar pembentukan UU menggunakan metode Omnibus Law punya landasan hukum dan pedoman. Sekaligus untuk “menyelamatkan” UU Cipta Kerja paska putusan MK. Pertanyaan wajar berdatangan, kok bisa pihak penyelenggara pemerintahan mengusulkan dan menetapkan sebuah UU tanpa ada pedoman terlebih dahulu?

Sementara kami selaku anggota Bapemperda di DPRD Riau menganggap peristiwa tersebut bentuk kegagalan pusat memberi teladan ke daerah. Mustahil sebuah UU mewakili nilai Pancasila ketika proses pembentukan tak sejalan dengan konstitusi. Di tataran kebijakan juga sama. Contoh kebijakan ekonomi diantaranya tax amnesty cenderung memfasilitasi kalangan tertentu. Mengundang kecemburuan dan dianggap tidak adil bagi warga yang sudah taat pajak. Lebih menyakitkan bagi kalangan masyarakat yang menanggung beban makin berat seiring kenaikan PPN. Begitujuga dalam pembangunan, tak sedikit proyek pemerintah diprotes warga tempatan yang merasa kegiatan merugikan akibat potensi kerusakan lingkungan dan lain-lain.

SDM

Pendekatan signifikan lainnya dalam hal merevitalisasi Pancasila adalah melalui pembangunan SDM. Selama ini paradigma pembangunan dinilai belum komprehensif. Lebih memandang fisik dan konstruksi. Meski urgen, pembangunan manusia semestinya sama-sama prioritas. Sehebat apapun fisik dibangun jika tak disertai pembangunan manusia ujungnya sia-sia. Pembangunan manusia memunculkan kesadaran dan rasa memiliki. Dengan begitu pemanfaatan infrastruktur akan optimal. Beranjak ke skala lokal, sudah tepat misi pasangan Kepala Daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Riau yakni: mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, berkualitas dan berdaya saing global melalui pembangunan manusia seutuhnya.

Sekarang tinggal realisasi. Kita menghendaki pembangunan terkonsentrasi pada rakyat, dengan memandang mereka sebagai subjek pembangunan serta berorientasi pemberdayaan bukan objek kegiatan. Selain penguatan sektor pendidikan, kesehatan terdapat sektor lain dalam pemenuhan pembangunan manusia seutuhnya.

Berangkat dari misi, fasilitasi dan penguatan nilai Pancasila terhadap modal sosial juga perlu diprioritaskan. Terutama unsur agama sebagai pondasi Pancasila. Kendati demikian kami di DPRD Riau selalu menerima keluhan masyarakat perihal sulitnya mengajukan program-program berorientasi sosial dan keagamaan, paling simpel berupa usulan pembangunan atau perbaikan rumah ibadah.

Disamping memfasilitasi umat agama beribadah, pembangunan manusia juga dapat ditempuh melalui penguatan Ormas dan perkumpulan. Mengingat mereka elemen penting dan aktor utama dalam sejarah perjuangan kemerdekaan termasuk menginisiasi lahirnya Pancasila. Pendekatan terhadap Ormas harus diubah, membina bukan menganggapnya sebagai beban. Pendekatan terhadap mereka juga tak melulu soal anggaran. Banyak cara yang bisa ditempuh.

Ironisnya, di saat banyak masyarakat butuh rumah ibadah yang layak dan perhatian terhadap modal sosial lain masih minim, anggaran besar kerap dialokasi untuk mempercantik perkantoran atau membangun gedung instansi yang sama sekali di luar kewenangan daerah bahkan sempat mendapat kritikan elemen masyarakat mengingat menambah beban APBD. Masyarakat bisa saja memandang ini tidak adil.

Terakhir, pemaparan di atas sedikit dari sekian banyak hal dirasa perlu diberi perhatian dalam rangka menjaga nilai-nilai Pancasila. Intisarinya, Pancasila bukan sekedar falsafah kehidupan. Tapi akumulasi dari ajaran agama dan norma serta kearifan. Inilah modal sesungguhnya yang bisa menghantarkan bangsa ini menuju capaian terbaiknya. Masing-masing kita berkewajiban menerapkan melalui aksi konkrit melestarikan nilai-nilainya dalam kehidupan dan menjaganya dari pihak yang nyata-nyata merongrong eksistensinya.

Penulis : H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM (Anggota DPRD Provinsi Riau)
Editor : Ali
Kategori : Cakap Rakyat
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Selasa, 07 Februari 2023 12:12 WIB
Kesejahteraan Pekerja dan Martabat Bangsa
Senin, 06 Maret 2023 09:43 WIB
Kebijakan Untuk Digugu Dan Ditiru
Rabu, 28 Desember 2022 10:22 WIB
Regulasi Mengatasi Penyimpangan
Kamis, 23 Februari 2023 08:02 WIB
Investasi Paling Untung Itu SDM
Senin, 07 November 2022 10:01 WIB
Pariwisata Memperkuat Budaya
Selasa, 29 November 2022 11:31 WIB
Korpri Dan Misi Mulia Bagi Negeri
Selasa, 20 Desember 2022 17:48 WIB
Kesetiakawanan Butuh Keteladanan
Sabtu, 11 Maret 2023 08:40 WIB
Wanita Dan Daya Saing Bangsa
Kamis, 12 Januari 2023 08:38 WIB
Nasibmu Wahai Buruh Dan Pekerja
Minggu, 12 Februari 2023 19:23 WIB
Pers Dan Peran Mendidik Bangsa
Rabu, 25 Januari 2023 08:01 WIB
Tekad Ekstrem Atasi Kemiskinan
Senin, 09 Januari 2023 08:03 WIB
Pelayanan Adalah Pondasi
Jum'at, 20 Januari 2023 08:02 WIB
Budaya Sarana Memajukan Bangsa
Rabu, 23 November 2022 12:01 WIB
Permenaker 18, PHP?
Jum'at, 03 Februari 2023 08:16 WIB
Riau Dan Cita Destinasi Medis
Sabtu, 31 Desember 2022 15:07 WIB
2023 dan Asa Lebih Baik
Senin, 30 Januari 2023 08:04 WIB
Kearifan Lokal Solusi Persoalan Gizi
Jum'at, 25 November 2022 18:19 WIB
Guru Dan Tantangan Kekinian
Senin, 21 November 2022 08:31 WIB
Anak Aset Bangsa
Selasa, 28 Februari 2023 10:09 WIB
Insiden Kerja, Sampai Kapan?
Senin, 16 Januari 2023 08:02 WIB
Pentingnya Pengawasan
Senin, 20 Maret 2023 08:01 WIB
Riau Yang Tak Berdaya
Kamis, 02 Februari 2023 13:04 WIB
Tahun Politik dan Siklus Perubahan Bangsa
Rabu, 15 Maret 2023 10:07 WIB
Perjuangkan Hak Honorer!
Senin, 27 Februari 2023 11:22 WIB
Demokrasi Dibajak Oligarki
Jum'at, 03 Maret 2023 08:20 WIB
Menjaga Kedaulatan Negara
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Kamis, 28 Maret 2024
Jelang Pilkada, Subdit Politik Dir Intelkam Polda Riau Silaturahmi dengan Pengurus Partai Gelora Rohul
Kamis, 28 Maret 2024
HIPMI Pekanbaru Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim
Kamis, 28 Maret 2024
Pemprov bersama Masjid Annur Riau Serahkan Santunan ke 150 Anak Yatim
Kamis, 28 Maret 2024
Ketua Komisi Kejaksaan Apresiasi Kerja Kejagung Usut Mega Korupsi Tambang Timah

Serantau lainnya ...
Kamis, 28 Maret 2024
RAFI 2024, Telkomsel Berbagi Harapan dan Perkuat Semangat Kebersamaan
Rabu, 27 Maret 2024
Kick Off Riau Sharia Week 2024, BI Gelar Capacity Building Nazhir Wakaf Produktif
Kamis, 21 Maret 2024
Eka Hospital Pekanbaru Beri Kiat Olahraga Saat Puasa
Senin, 18 Maret 2024
Jalan-jalan dengan Nyaman Bersama Sinar Jaya: Layanan dan Pemesanan Online

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih
Jumat, 09 Februari 2024
Apple Kembangkan 2 Prototipe iPhone Lipat Bergaya Flip
Kamis, 01 Februari 2024
Samsung Buka-bukaan Soal Keunggulan Exynos 2400 di Galaxy S24 dan S24+

Tekno dan Sains lainnya ...
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati
Minggu, 17 Desember 2023
Liburan Sekolah Makin Meriah, Ratusan Peserta Ikuti Khitanan Massal

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Selasa, 26 Maret 2024
BPH UMRI Gelar Lomba Ibadah Praktis Sesuai Tuntunan HPT
Senin, 25 Maret 2024
Berhadiah Umrah dan Beasiswa, Umri Gelar Lomba Tahfidz Alquran
Kamis, 21 Maret 2024
UPT Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UMRI Taja Ifthor Jama’i
Jumat, 08 Maret 2024
Semarakkan Ramadan 1445 H, Umri Undang UAS hingga Santuni Seribu Dhuafa

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya

Selebriti lainnya ...

Iklan CAKAPLAH
Terpopuler
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Rabu, 13 Maret 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Harapkan Kinerja ASN Maksimal Selama Bulan Ramadan
Jumat, 08 Maret 2024
Pemko Pekanbaru Sudah Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 H
Rabu, 28 Februari 2024
Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Juknis Pusat Terkait Seleksi CPNS dan PPPK
Selasa, 27 Februari 2024
Kepala BKPSDM Dampingi Pj Walikota Terima Penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Tahun 2023

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www