ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mengambil sampel lima sapi di Kabupaten Bengkalis dicurigai terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan.
Sampel darah lima ekor sapi tersebut, segera dikirim ke laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Saat ini di Provinsi Riau sudah terdapat 40 kasus sapi yang sudah dinyatakan positif terpapar PMK.
"Total ada lima sapi di Bengkalis yang kita curigai PMK. Tapi kelimanya masih suspek. Sampel darahnya sudah ambil untuk kita kirimkan ke Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi," kata Kepala Dinas PKH Riau Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Faralinda Sari, Senin (6/5/2022).
Faralinda menjelaskan, sapi di Bengkalis yang dinyatakan suspek karena diduga memiliki ciri-ciri PMK. Meski baru dugaan, kelima sapi tersebut sudah diisolasi dan diberi perawatan.
"Seperti vitamin dan antibiotik. Kemudian kandang hewan juga disemprotkan disinfektan. Selain itu, hewan ternak itu juga mendapatkan perhatian khusus dari dokter hewan setiap harinya. Jadi walau masih suspek, kita tetap berikan obat-obatan berupa vitamin dan antibiotik," terangnya.
Adapun total kasus sapi PMK yang sudah dinyatakan positif terpapar PMK yakni, Rokan Hulu 5 kasus, Siak 20 kasus Indragiri Hilir 15 kasus.
"Kalau ternyata lima sapi di Bengkalis nanti dinyatakan positif PMK, maka total kasus PMK di Riau ada 45 sapi," pungkasnya.***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |