PEKANBARU (CAKAPLAH) - Panitia kurban Iduladha 1443 Hijriah di Provinsi Riau mulai kesulitan mencari sapi kurban. Jikapun ada, harga sapi kurban harganya mengalami kenaikan.
Kondisi ini terjadi karena ada penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Riau.
Di Riau sendiri lima kabupaten masuk zona merah penularan PMK hewan ternak. Kelima daerah itu adalah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Indragiri Hilir (Inhil), Siak, Bengkalis dan Kampar.
Kelima daerah tersebut sesuai aturan saat ini dilarang mengeluarkan hewan ternak ke daerah lain, karena dikhawatirkan terjadi penularan di daerah yang belum terjangkit PMK.
Padahal, lima daerah itu merupakan lumbung hewan ternak sapi yang memasok hewan kurban di beberapa daerah lain seperti Pekanbaru.
Begitu juga provinsi tetangga yang bisa memasok sapi kurban ke Riau mengalami kendala, karena wilayah terpapar PMK. Sebab ketersediaan hewan kurban di Riau hanya 30 persen dari kebutuhan 42 ribu ekor hewan kurban, yakni sapi, kerbau dan kambing.
Atas kondisi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau menyarankan agar masyarakat tahun ini dapat melaksanakan kurban online. Artinya, peserta kurban membayar melalui lembaga seperti BAZNAS, Lazis dan sebagainya untuk disalurkan kepada masyarakat.
"Saat ini daerah terpapar dilarang mengeluarkan hewan kurban. Mungkin sekarang ini berkurban dengan bayar uang ke lembaga zakat tapi kita motong sapinya tidak tahu, (kurban online) bisa jadi alternatif," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Faralinda Sari, Jumat (10/6/2022).
Apalagi menurut Faralinda, di Riau banyak masyarakat perantau yang bisa berkurban di kampung halaman, seperti di Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut).
"Kalau kurban di kampung halaman kan sapi tidak dibawa keluar, jadi di sana sajalah pelaksanaan kurban. Memang kita tidak bisa melihat saat pemotongan, namun niat kita kan sudah tersampaikan untuk berkurban," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengingatkan masyarakat tidak membeli hewan ternak untuk kurban Iduladha 1443 Hijriah dari daerah yang terpapar PMK.
"Usahakan sumber sapi yang dibeli masyarakat jangan dari daerah yang sudah terkonfirmasi PMK. Silahkan berkurban sebanyak-banyaknya, tapi perlu juga diperhatikan kesehatan hewan yang kita kurbankan," kata Gubri, Kamis (9/6/2022).
Gubri mengaku telah menugaskan kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mengecek hewan ternak dari daerah lain yang masuk wilayah Provinsi Riau.
"Bagaimana mengisolasi hewan ternak, dan juga memberitahukan kepada masyarakat agar pada waktu membeli sapi ini, sapi yang benar-benar sudah dicek kesehatannya oleh dokter hewan kita di sini," pintanya.***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |