Sabtu, 20 April 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Kelmi April 2024

CAKAP RAKYAT
Kebijakan Teror Honorer
Kamis, 16 Juni 2022 08:15 WIB
Kebijakan Teror Honorer
H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM.

Polemik kembali menghantui honorer. Teranyar soal penghapusan tenaga honorer sebagai konsekuensi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dalam beleid disebutkan bahwa pegawai non-PNS di instansi pemerintah masih tetap melaksanakan tugas paling lama lima tahun selama peraturan tersebut berlaku. Juga disebutkan, setelah honorer dihapus status pegawai pemerintah nantinya ada dua: yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kabarnya penghapusan tenaga kerja honorer berlaku akhir tahun 2023. Kebijakan tertuang dalam surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) No. B/185/M.SM.02.03/2022, perihal Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kebijakan dimaksud juga telah melalui kesepakatan bersama dengan DPR-RI (7 Komisi Gabungan yaitu Komisi I, II, III, VIII, IX, X, dan XI). Penghapusan honorer wajar memicu pro dan kontra. Di awal sempat muncul wacana tiga solusi ditawarkan Pemerintah, yaitu pengangkatan CPNS, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) atau outsourcing. Di mata Pemerintah Daerah (Pemda), opsi paling aman rekrutmen CPNS. Adapun sisanya direspon negatif. Terlebih pengalihan non-ASN ke outsourcing. Dampaknya sangat besar baik ke honorer maupun Pemda. Gaji Honorer berpotensi terpotong. Ujungnya honorer malah tidak sejahtera. Outsourcing juga bikin Pemda keluar anggaran lebih besar. Sebab, mekanisme pengadaan harus lewat tender.

Kami di Komisi 5 DPRD Riau memandang sederhana. Jangan sampai ujungnya tak sesuai harapan. Terutama pengalihan ke PPPK. Dalih Pemerintah memang memberi “angin surga”, bahwa PPPK lebih punya kepastian dibanding status honorer dari segi gaji bulanan, kepastian fasilitas dan jaminan sosial. Tapi itu semua menunggu pembuktian. Semoga kehidupan mereka benar-benar lebih baik ke depannya. Karena ini bukan semata menyoal pencaharian warga negara. Tapi problemnya cukup kompleks dan berdampak masif. Langkah Pemerintah turut menentukan penilaian seberapa konsisten terhadap isu-isu tenaga kerja. Bagi kalangan swasta boleh jadi akan dijadikan bahan pembelajaran. Tentu absurd rasanya berkoar-koar menagih perlakuan lebih baik pihak swasta kepada para pekerja sementara kebijakan Pemerintah terkait honorer malah kontraproduktif. Sejauh ini pengalihan ke PPPK sudah cukup meneror kehidupan para honorer selama bertahun-tahun. Sudahlah honor kebanyakan masih di bawah upah minimum, ditambah terombang-ambing dalam ketidakkepastian. Menanti untuk diterima sebagai PPPK lebih lagi asa diterima sebagai PNS.

Ketidakadilan

Keadilan dan kesejahteraan kata kuncinya. Disinilah pertaruhan terbesar Pemerintah. Eksekusi kebijakan berdampak masif jangan seakan tanpa beban. Penghapusan honorer harus melalui kajian komprehensif dan matang. Dimulai bicara keadilan, tanpa bermaksud mengenyampingkan honorer lain, nasib guru dan tenaga kesehatan diantaranya patut diperjuangkan. Teruntuk guru, Mendikbud Nadiem Makarim pernah menerima hujan gugatan perihal seleksi 1,3 juta pegawai honorer menjadi PPPK di tahun 2021. Kemendikbud disebut tak adil dan diminta memperbaiki sistem seleksi karena menimbulkan kecemburuan dan ketidakadilan bagi honorer K2. Kuota Kemendikbud jauh melebihi tenaga honorer K2 (tenaga pendidik, tenaga medis dan tenaga teknis). Ketidakadilan dipicu diperbolehkannya honorer baru ikut seleksi PPPK hingga perkara tes yang dinilai tidak fair karena menonjolkan kompetensi kognitif. Lulusan baru (fresh graduate) yang diangkat sebagai honorer diadu dengan tenaga pendidik yang sudah lama mengabdi. Padahal dari segi usia fresh graduate punya lebih banyak kesempatan dan peluang seleksi CPNS. Lebih baik beri kuota khusus bagi honorer K2 yang sudah mengabdi lama, berpengalaman mengajar bagi guru atau terbukti punya rekam jejak kinerja di bidang masing-masing. Kuota bisa 30-40 persen supaya peluang diterima semakin besar.

Membahas peluang, situasi bertambah pelik menyimak kondisi terkini. Kemendikbudristek menyatakan bahwa dari guru lulus Passing Grade (PG) PPPK 2021 tidak semua bisa terakomodir. Nasib guru lulus PG PPPK 2021 yang tidak pasti tersebar di 303 Pemda dari total 506 Pemda. Mengutip pernyataan Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek saat sosialisasi PermenPAN-RB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan PPPK Guru di Instansi Daerah tahun 2022 belum lama ini, sekitar 60 persen Pemda tidak memiliki formasi yang cukup menampung guru lulus PG PPPK 2021. Terdapat juga daerah masuk kategori sangat tidak aman sebanyak 181 daerah (36 persen). Daerah tersebut sisa formasinya jauh lebih kecil dibandingkan guru yang sudah lulus PG. Melihat banyaknya guru lulus PG dalam kondisi tidak aman karena formasi di daerahnya sedikit, maka Pemda memainkan peran penting menyelamatkan nasib para guru tadi. Tentunya dengan mengajukan usulan semaksimal mungkin. Terakomodasi atau tidak para guru lulus PG PPPK 2021 sangat tergantung pada sejauhmana keseriusan Pemda memenuhi persyaratan dalam rangka pengajuan usulan formasi. Toh anggaran sudah disiapkan pusat.

Dalam tataran praktis tuntutan mengakomodir mereka bukan lagi keinginan tapi emergency. Mengingat terdapat kekurangan 1.312.759 guru ASN di sekolah negeri sampai 2024. Darurat kekurangan guru ASN di sekolah negeri menanti di depan mata. Maka, memaksimalkan formasi guru PPPK jalan keluar atas darurat kekurangan guru nasional meski sifatnya cuman jangka pendek. Di daerah, terutama lingkup Provinsi Riau, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sudah mengeluarkan pernyataan untuk menindaklanjuti hal ini. Upaya pemetaan dan inventarisir melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah) terhadap tenaga honorer harus dilaksanakan sesegera dan seakurat mungkin. Mesti diakui, bicara database organisasi pemerintah masalahnya selalu klasik: lemah dan jauh dari kata akurat. Berdasarkan itu, upaya harus digelar secara cermat dan terukur, kolaboratif, sistematis serta transparan. Termasuk membuka masukan atau sanggahan untuk mencegah ada tenaga honorer yang dinilai layak dan pantas tapi belum diakomodir.

Komitmen Bersama

Disamping keadilan, mengenai kelanjutan nasib tenaga honorer yang sudah lama mengabdi, Pemerintah perlu menyiapkan strategi mumpuni mengantisipasi dampak terburuk paska kebijakan penghapusan honorer. Karena ending kebijakan lagi-lagi penuh misteri. Seperti telah disinggung sebelumnya, bakal ada tenaga honorer tak tertampung. Nah, ini memicu problem baru. Badan Pusat Statistik (BPS) pernah menyatakan bahwa Pemerintah salah satu penentu tingkat pengangguran. Ketika tak ada lowongan CPNS, berarti Pemerintah ikut menyumbang angka pengangguran. Menurut BPS, penyerapan tenaga kerja di sektor administrasi pemerintahan turun sebanyak 30 ribu dikarenakan di periode awal tahun ini belum ada penerimaan PNS. Bila nanti ditambah tenaga honorer yang ditiadakan di instansi Pemerintah, jelas akan ada penambahan angka pengangguran. Ironi lainnya dibalik kebijakan penghapusan honorer yakni demi penyederhanaan birokrasi dan penghematan anggaran negara, harusnya dimulai dari elit dulu entah perampingan struktur kabinet dan rasionalisasi belanja di kementerian. Kalau penghapusan honorer justru melahirkan pengangguran. Ini membuat anggaran seperti Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dibelanjakan Pemerintah ratusan triliun selama pandemi berujung sia-sia. Begitujuga langkah pemerintah menekan PHK selama pandemi juga dipertanyakan.

Terakhir, situasi dihadapi para tenaga honorer wajib mendapat perhatian bersama mulai Pemerintah Pusat hingga Pemda. Kami sangat menyayangkan komentar Kepala Staf Kepresidenan seolah tanggungjawab tenaga honorer terpulang ke daerah, sembari menyalahkan kepala daerah yang umbar janji manis akan memperjuangkan nasib honorer dalam kampanye Pilkada. Padahal kalau diulas ke belakang, komitmen sama juga pernah disampaikan Presiden Jokowi saat maju pertama kali di Pemilu. Bahkan menurut Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I), dinyatakan secara tertulis dalam kontrak politik salah satunya berupa Piagam Ki Hajar Dewantara di Pemilu 2014, walau di Pemilu 2019 komitmen itu tak lagi disinggung oleh Jokowi-Ma'ruf dalam sesi debat Capres-Cawapres. Selama pemerintahan Jokowi pula berulang kali honorer K2 menggelar aksi. Paling menyesakkan dada, mereka sampai tidur di depan Istana Negara. Sayang aksi tidak disambut dan ditemui oleh Presiden Jokowi. Padahal mereka sesungguhnya bukan dalam posisi mengemis. Tetapi hanya meminta hak dan perlakuan yang sudah sepantasnya diberikan dan dilindungi oleh Negara atas pengabdian dan dedikasi serta kinerja selama ini.

Penulis : H. Sofyan Siroj Abdul Wahab, LC, MM (Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau).
Editor : Ali
Kategori : Cakap Rakyat
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Selasa, 07 Februari 2023 12:12 WIB
Kesejahteraan Pekerja dan Martabat Bangsa
Senin, 06 Maret 2023 09:43 WIB
Kebijakan Untuk Digugu Dan Ditiru
Rabu, 28 Desember 2022 10:22 WIB
Regulasi Mengatasi Penyimpangan
Kamis, 23 Februari 2023 08:02 WIB
Investasi Paling Untung Itu SDM
Senin, 07 November 2022 10:01 WIB
Pariwisata Memperkuat Budaya
Selasa, 29 November 2022 11:31 WIB
Korpri Dan Misi Mulia Bagi Negeri
Sabtu, 11 Maret 2023 08:40 WIB
Wanita Dan Daya Saing Bangsa
Selasa, 20 Desember 2022 17:48 WIB
Kesetiakawanan Butuh Keteladanan
Kamis, 12 Januari 2023 08:38 WIB
Nasibmu Wahai Buruh Dan Pekerja
Minggu, 12 Februari 2023 19:23 WIB
Pers Dan Peran Mendidik Bangsa
Rabu, 25 Januari 2023 08:01 WIB
Tekad Ekstrem Atasi Kemiskinan
Senin, 09 Januari 2023 08:03 WIB
Pelayanan Adalah Pondasi
Jum'at, 20 Januari 2023 08:02 WIB
Budaya Sarana Memajukan Bangsa
Rabu, 23 November 2022 12:01 WIB
Permenaker 18, PHP?
Jum'at, 03 Februari 2023 08:16 WIB
Riau Dan Cita Destinasi Medis
Sabtu, 31 Desember 2022 15:07 WIB
2023 dan Asa Lebih Baik
Senin, 30 Januari 2023 08:04 WIB
Kearifan Lokal Solusi Persoalan Gizi
Jum'at, 25 November 2022 18:19 WIB
Guru Dan Tantangan Kekinian
Senin, 21 November 2022 08:31 WIB
Anak Aset Bangsa
Selasa, 28 Februari 2023 10:09 WIB
Insiden Kerja, Sampai Kapan?
Senin, 16 Januari 2023 08:02 WIB
Pentingnya Pengawasan
Senin, 20 Maret 2023 08:01 WIB
Riau Yang Tak Berdaya
Kamis, 02 Februari 2023 13:04 WIB
Tahun Politik dan Siklus Perubahan Bangsa
Rabu, 15 Maret 2023 10:07 WIB
Perjuangkan Hak Honorer!
Senin, 27 Februari 2023 11:22 WIB
Demokrasi Dibajak Oligarki
Jum'at, 03 Maret 2023 08:20 WIB
Menjaga Kedaulatan Negara
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Jumat, 19 April 2024
Rahmansyah Bacawako Pekanbaru Gelar Halal Bihalal Bersama Masyarakat dan Tokoh
Selasa, 16 April 2024
Kapolres Pelalawan Turun Langsung Cek Rumah Warga yang Ditinggal Mudik
Selasa, 16 April 2024
Pembenahan di Pelabuhan RoRo Bengkalis Berdampak Positif ke Pelayanan dan Antrean
Selasa, 16 April 2024
Plt Bupati Asmar Hadiri Halalbihalal di Desa Mengkirau

Serantau lainnya ...
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih
Jumat, 09 Februari 2024
Apple Kembangkan 2 Prototipe iPhone Lipat Bergaya Flip
Kamis, 01 Februari 2024
Samsung Buka-bukaan Soal Keunggulan Exynos 2400 di Galaxy S24 dan S24+

Tekno dan Sains lainnya ...
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Sabtu, 06 April 2024
Rangkaian Ramadan Ceria Umri Berakhir, 5.000 Orang Terima Manfaat
Selasa, 26 Maret 2024
BPH UMRI Gelar Lomba Ibadah Praktis Sesuai Tuntunan HPT
Senin, 25 Maret 2024
Berhadiah Umrah dan Beasiswa, Umri Gelar Lomba Tahfidz Alquran
Kamis, 21 Maret 2024
UPT Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UMRI Taja Ifthor Jama’i

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya

Selebriti lainnya ...

Mutiara Merdeka Hotel - April 2024
Terpopuler
Iklan CAKAPLAH
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Rabu, 13 Maret 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Harapkan Kinerja ASN Maksimal Selama Bulan Ramadan
Jumat, 08 Maret 2024
Pemko Pekanbaru Sudah Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 H
Rabu, 28 Februari 2024
Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Juknis Pusat Terkait Seleksi CPNS dan PPPK
Selasa, 27 Februari 2024
Kepala BKPSDM Dampingi Pj Walikota Terima Penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Tahun 2023

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www