PEKANBARU (CAKAPLAH) - Berada di balik jeruji tidak membuat kreatifitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru menjadi tumpul.
Justru sebaliknya kreatifitas WBP dibina dengan berbagai program pembinaan kemandirian yang dihadirkan oleh Lapas Pekanbaru salah satunya jasa pangkas rambut (barbershop).
Kepala Lapas Kelas II A Pekanbaru, Sapto Winarno menjelaskan, kegiatan pangkas rambut ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang diberikan sebelumnya.
"Warga binaan yang sudah terampil langsung dipekerjakan. Selain menimba ilmu dan pengalaman, mereka juga mendapatkan premi atau upah dari pekerjaan mereka yang dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan untuk keluarga mereka di rumah," kata Sapto, Jumat (17/6/2022).
Lanjutnya, pangkas rambut sementara ini beranggotakan 4 orang WBP. Untuk jasa pangkasnya mematok harga yang bersaing dan relatif lebih murah jika dibandingkan dengan tempat pangkas rambut lainnya yakni Rp15 ribu, cukur kumis dan jenggot sebesar Rp10 ribu serta ditunjang dengan bangunan sarananya cukup representatif, bersih, nyaman dan ber-AC.
Kata Sapto, meskipun mereka memiliki keterbatasan ruang dan waktu, mereka memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan kemandirian.
"Pangkas rambut ini sangat baik untuk dipertahankan agar bisa membantu Warga Binaan untuk mendapatkan pengalaman kerja dan bisa diterapkan di lingkungan masyarakat pada saat WBP sudah selesai menjalani hukuman," cakapnya.
Sesuai dengan tujuan Pemasyarakatan yakni membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindakan pidana sehinga masyarakat dapat menerima mereka kembali.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah merumuskan program pembinaan kemandirian narapidana agar setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan narapidana dapat mandiri memenuhi kebutuhannya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Hukum, Kota Pekanbaru |