Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Kesbangpol Provinsi Riau, Jenri Ginting mengungkapkan apa saja yang dilakukan pihaknya menjelang tahun politik 2024.
Hal ini sekaligus menjawab permintaan - permintaan anggota DPRD yang sering ditanya masyarakat 'wani piro' karena kurangnya edukasi politik.
Jenri mengatakan, bahwa strategi yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi ketidakpahaman masyarakat, adalah dengan memberikan sosialisasi politik kepada elemen masyarakat.
"Kami memberikan edukasi pendidikan politik kepada seluruh elemen masyarakat, melalui sosialisasi, baik dari pemerintah maupun dari partai politik. Itu yang gencar kita lakukan," kata Jenri Ginting, Rabu (22/6/2022).
Ia juga mengatakan, bahwa pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan menyasar murid SMA.
"Mereka ini kita jadikan sebagai pihak yang akan mengedukasikan lagi ke sekitarnya. Baik itu pemahaman politik, kerukunan umat beragama dan juga terkait narkoba. Menjelang tahun politik kita gencarkan sosialisasi," tukasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai bulan ini di pemerintah pusat. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Riau diminta masif lakukan edukasi politik kepada masyarakat.
Sekretaris Komisi I DPRD Riau Abdul Kasim mengeluhkan minimnya pemahaman politik masyarakat. Sebab, edukasi politik ini belum sepenuhnya menyentuh masyarakat.
"Edukasi politik harus diutamakan, ini sekarang masyarakat itu masih banyak yang kalau kita turun langsung 'wani piro'," kata Abdul Kasim.
Jelas dia, anggaran yang sifatnya sosialisasi masih sangat sedikit. Kesbangpol mestinya memahami tanggungjawabnya dalam memberi edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, tahun depan, program edukasi politik ini harus diutamakan.
"Kita minta program tahun 2023 harus ke arah edukasi politik inisiatif dari Kesbangpol harus muncul dalam proses edukasi ini," kata dia.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Riau |