BANGKINANG (CAKAPLAH) - Gerakan radikalisme terbukti telah mengancam perpecahan bangsa. Oleh sebab itu paham-paham yang berpotensi berkembangnya radikalisme agar cepat dihambat.

Demikian ditegaskan Bupati Kampar yang diwakili Kabag Kesra Setdakab Kampar Sasminedi dalam pengarahannya pada kegiatan Seminar Cegah Radikalisme di Kampar yang digelar DPD Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Kampar di aula kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar di Jalan DI Pandjaitan, Bangkinang, Jumat (28/7/2017) sore.

Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Alfian, Ketua DPRD LIRA Kabupaten dan peserta dari insan pers, mahasiswa, utusan organisasi dan masyarakat.

Bupati juga menyampaikan pesan kepada LIRA agar menjadi pihak terdepan dalam mencegah berkembangnya radikalisme dan tidak memberikan pemahaman yang salah dan keliru dalam berbangsa bernegara. LIRA hendaknya memberikan informasi yang benar serta memberikan solusi kepada masyarakat. "Jangan lagi masyarakat terpecah dan terkotak-kotak sehingga Kabupaten Kampar lebih maju," ucapnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri berpesan agar kegiatan sosialisasi seperti ini harus diikuti organisasi yang lain. DPRD tetap akan mendukung kegiatan seperti ini. "Sosialisasi ini perlu dilakukan sebelum gerakan radikalisme terjadi," ujar Fikri.

Adapun narasumber dalam seminar ini Kasi Intel Kejari Kampar Devitra Romiza dengan materi tentang Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan Dalam Masyarakat (PAKEM), Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kampar Ustad H Zulhermis dengan tema Peran Islam dalam Menjaga Kebhinekaan, Dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai M Fauzi Diah dengan tema karakteristik masyarakat Kampar dalam menangkal radikalisme  

Hadir juga Kasi Intel Kejari Kampar Devitra Romiza dengan tema sosialisasi Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat, Kanit Binmas Polres Kampar  IPDA Sahir dengan tema Peran Polisi Dalam Mencegah Radikalisme dan Danramil 01 Bangkinang Mayor Arh Gunawan dengan tema Cegah Paham Radikalisme di Kabupaten Kampar.

Kasi Intel Kejari Kampar Devitra Romiza dalam materinya menyampaikan, untuk menangkal radikalisme, di setiap Kabupaten dan kota telah dibentuk Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan Dalam Masyarakat (PAKEM). PAKEM terdiri dari Kajari Kampar sebagai ketua, Wakil Ketua Kasi Intel dan anggota  Kesbangpol, Kepala Kemenag, Kasat Intel Polres Kampar, Pasi Intel Kodim dan stake holder lainnya.

Ketua FKUB Ustad Zulhermis dalam pemaparannya menyampaikan, Allah telah menganjurkan berta'aruf satu sama lain. Umat Islam sebagai bangsa terbesar di Indonesia haris memberikan contoh agar tidak berkembangnya faham radikalisme dengan berperilaku santun kepada seluruh umat.

Selanjutnya Akademisi M Fauzi Diah menyampaikan ada pemahaman jihad sebenarnya sehingga muncul gerakan radikalisme. Ia juga menyampaikan mahasiswa rentan terhadap pengaruh radikalisme namun di Kampar ia melihat belum ada yang terlibat faham radikalisme.

Kapolres Kampar yang diwakili Kanit Binmas Polres Kampar  IPDA Sahir mengatakan, meskipun radikalisme di Kampar belum ada namun aparat dan masyarakat tidak boleh lengah dan santai, harus waspada setiap saat.

Sedangkan Danramil 01 Bangkinang Mayor Arh Gunawan dalam kesempatan ini mengungkapkan, ada indikasi sebuah sekolah di Kabupaten Kampar telah disusupi oleh NII (Negara Islam Indonesia) yang harus diwaspadai. Hal tersebut telah dikonfrontir terhadap yang bersangkutan. Meskipun telah dikonfrontir tetapi masih ada kegiatan di sana.

Danramil mengajak masyarakat Kabupaten Kampar tidak menjadikan orang tersebut tidak sebagai musuh. "Kita anggap teman dan saudara kita itu tersesat. Jangan jadikan musuh bersama, tapi mari kita mengajak dan membina mereka," katanya.