PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau serius dalam penanganan Penyakit Kuku dan Mulut pada sapi ternak yang sudah mewabah di 6 daerah di Riau.
Data Dinas PKH Riau kini mencatat saat ini 225 ekor sapi di Provinsi Riau telah terpapar PMK hewan ternak. Dengan rincian, Kabupaten Rokan Hulu 53 ekor, Siak 26 ekor, Indragiri Hilir 24 ekor, Bengkalis 100 ekor, Kampar 16 ekor, dan Indragiri Hulu 6 ekor.
Gubernur Riau, Syamsuar Senin (27/6/2022) pagi, melepas secara resmi mobil siaga penanganan PMK untuk ditujukan ke 12 kabupaten kota di Riau, sekaligus menerima vaksin PMK dari pusat.
Provinsi Riau untuk tahap pertama, ditujukan ke Kampar 1.000 dosis, Siak 500 dosis, Bengkalis 600, Inhil 400, Kuansing 400, Rohul 1.000, Inhu 1.000, Rohil 600, Pekanbaru 200, Dumai 300, dan Meranti 200 dosis.
Gubernur Riau mengatakan, bahwa vaksinasi ditujukan kepada sapi yang belum terjangkit PMK, bukan yang sudah terjangkit. Karena sifatnya adalah pencegahan.
"Makanya kita harapkan agar vaksin ini segera didistribusikan. Agar nanti kita bisa minta lagi ke Pak Menteri, dalam rangka memutus tali PMK ini," kata Syamsuar.
Syamsuar mengatakan, bahwa memang datangnya PMK ini merupakan cobaan di tengah masyarakat. Dimana, saat ini peternak mau dapat rejeki dari hewan kurban, namun wabah PMK datang.
"Tapi kita tetap ikhtiar, saat imi ada 6 kabupaten di Riau yang terkena wabah PMK. Maka ini langsung di-lockdown, per desa. Semua petugas di daerah sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam rangka penanganan sapi ini," cakapnya.
"Jadi semua tenaga kesehatan harus turun ke bawah, ke masjid dan musala, karena hampir semua itu melaksanakan sapi kurban tahun. Ada yang tahu ada yang tidak, masyarakat banyak tak tahu sehat atau tidak. Maka itu yang paling utama dalam penanganan. Saya minta kepada vaksinator yang jumlahnya 170 orang itu, harus segera divaksinasi," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |