Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
(CAKAPLAH) - BPH Migas mengatakan mobil pelat hitam di atas 2.000 cc dilarang membeli BBM jenis Pertalite.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan pemerintah sedang merampungkan kriteria kendaraan yang tak bisa mengonsumsi BBM penugasan seperti Pertalite dan Solar bersubsidi.
Untuk motor, sambung Saleh, pemerintah akan melarang jenis 250 cc ke atas membeli Pertalite. Dengan kata lain, hanya mobil pelat hitam di bawah 2.000 cc dan motor di bawah 250 cc yang masih bisa mengonsumsi Pertalite.
Beberapa jenis mobil yang boleh membeli Pertalite, antara lain Toyota Yaris, Toyota Vios, Toyota Sienta, Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Daihatsu Luxio, Daihatsu Terios, dan Mitsubishi Xpander.
Kemudian, Mitsubishi Xpander Cross, Nissan Grand Livina, Honda Brio RS, Honda Mobilio, Honda BR-V, dan Honda HR-V 1,5 L, Honda HR-V 1,8 L.
Lalu, jenis motor yang boleh membeli Pertalite adalah Honda Beat, Honda Vario, Honda Scoopy, Honda Supra X, Honda Supra Cub, Honda Revo X, Yamaha Mio, New Yamaha Fino, Yamaha Soul, Yamaha Majesty, Honda PCX 150, dan Yamaha NMax.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga masih melakukan sosialisasi pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar bersubsidi via aplikasi atau website MyPertamina.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan implementasi pembelian Pertalite dan Solar subsidi menggunakan aplikasi dan website MyPertamina mulai 1 September 2022.
Hal itu akan berlaku di seluruh Pulau Jawa, Palu, Pontianak, dan Mataram.
Ia mengatakan implementasi itu akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama, Pertamina akan mewajibkan pembelian dengan aplikasi atau website MyPertamina di beberapa daerah.
Lalu, gelombang kedua akan berlaku di seluruh Pulau Jawa. Setelah itu bergerak ke Palu, Pontianak, dan Mataram.
"Gelombang II nya batu nanti kami akan melihat perkembangan di Pulau Jawa, tapi gelombang II ni mungkin kami rencanakan di pertengahan Agustus atau 1 September," ucap Ega, Rabu (29/6).
Sementara, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan pihaknya membuka proses pendaftaran untuk pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar bersubsidi selama dua minggu mulai 1 Juli 2022.
"Selama dua minggu kami buka registrasi," ungkap Irto.
Meski ada program pendaftaran, tetapi Irto menekankan masyarakat tetap bisa membeli Pertalite dan Solar meski belum mendaftar di aplikasi atau website di MyPertamina selama dua minggu ke depan.
"Masyarakat tidak perlu panik, dua minggu ke depan masih bisa isi (meski pengguna belum mendaftar diri di aplikasi atau website MyPertamina)," jelas Irto.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Ekonomi |