Kolase foto Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla dan Anggota DPRD Provinsi Riau Parisman Ihwan yang biasa disapa Iwan Fatah.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komentar Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla mengenai banjir di Kota Pekanbaru ditanggapi oleh Anggota DPRD Provinsi Riau, daerah pemilihan (Dapil) Kota Pekanbaru Parisman Ihwan atau yang biasa disapa Iwan Fatah.
Diberitakan sebelumnya, Roni Pasla menyebutkan bahwa Pemprov Riau tidak bersikap fair dikarenakan menyudutkan Pemko Pekanbaru terus menerus terkait penanganan banjir di Kota Pekanbaru.
"Alhamdulillah keluhan kita ditanggapi dengan sangat baik oleh abang kita Iwan Fatah dari DPRD Provinsi Riau. Salam hormat saya ke beliau (Iwan Fatah) yang luar biasa cepat tanggap ini. Sekali lagi saya berharap Pemko Pekanbaru tidak bekerja sendiri dalam penanganan banjir ini," kata Roni, Selasa (5/7/2022).
Berdasarkan Masterplan penanganan banjir, ada 300 lebih titik banjir di Kota Pekanbaru. Dari 300 titik banjir ini ada yang menjadi kewenangan BWS, PU Pusat, PU Provinsi, dan PU Kota Pekanbaru.
Kata Roni, sejauh penanganan banjir yang sudah dilakukan oleh Pemko Pekanbaru masyarakat bisa menilai sendiri berapa banyak Pemprov Riau membantu memperbaiki infrastruktur di ibukota Provinsi Riau ini.
"Sederhananya tinggal kasih tahu aja kita yang mana dibantu oleh provinsi? Titik banjir mana yang sudah dikerjakan oleh provinsi?" tegasnya.
Lanjutnya, bahkan pada beberapa waktu yang lalu saat Pemko Pekanbaru melakukan normalisasi Sungai Batak atau Sungai Sail, PU Provinsi tidak bersedia meminjamkan alat berat.
"Ini yang saya pertanyakan ke Pemprov Riau. Dan dalam kesempatan ini saya juga minta bantu dengan Bang Iwan Fatah untuk memperjuangkan ini. Karena beliau kan Dewan Provinsi Dapil Kota Pekanbaru. Mudah-mudahan masih tetap diberi kesehatan dan semangat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Pekanbaru," pungkasnya.
Sebelumnya, menurut Parisman Ihwan, tidak perlu mencari kambing hitam atas terjadinya banjir Pekanbaru selama ini. Kondisi ini merupakan hasil ketika persoalan banjir dibiarkan selama 10 tahun, tidak ditangani dengan serius.
"Selama ini kota dibiarkan saja, dari permasalahan banjir sudah 10 tahun begitu juga, bayangkan saja masterplan sebagai cara untuk penanganan banjir baru selesai tahun 2021 lalu," kata pria yang biasa disapa Iwan Fatah tersebut, Ahad (3/7/2022).
Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Kota Pekanbaru itu balik bertanya, kepada anggota DPRD Kota Pekanbaru Roni Pasla, selama ini ke mana saja sehingga baru sekarang melihat persoalan banjir di Kota Pekanbaru dan menyalahkan Provinsi. "Makanya kita harus melihat kondisi Kota Pekanbaru, selama ini kemana saja bapak yang terhormat ini," ujarnya.
Iwan Fatah juga menambahkan, tahun 2020 lalu pihaknya di DPRD Riau hearing dengan Dinas Pekerjaan Umume (PU) Kota Pekanbaru. Waktu itu Komisi IV sangat terkejut selama ini masterplan banjir Kota Pekanbaru tidak dibuat dan tidak ada.
Ia mendesak agar masterplan harus segera dibuat agar masalah banjir Kota Pekanbaru bisa ditangani bersama-sama dari semua tingkatan baik pusat, provinsi, Kota Pekanbaru. Karena diakui Parisman, anggarannya yang sangat besar untuk penyelesaian banjir Kota Pekanbaru ini. Master plan penanggulangan banjir Kota Pekanbaru baru selesai 2021 akhir.
"Ini akibat selama ini Kota Pekanbaru terlalu fokus ke Tenayan Raya untuk perkantoran pemko yang menelan anggaran sangat luar biasa besarnya, masalah masyarakat Kota Pekanbaru tidak pernah tertangani dan terjadi pembiaran," ujarnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kota Pekanbaru |