Suasana di SDN 105 Pekanbaru saat guru-gurunya mogok mengajar pagi tadi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Guru-guru di SDN 105 Pekanbaru Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Jalan HR Soebrantas melakukan mogok mengajar, Senin (11/7/2022) pagi. Aksi ini bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang.
Mogok mengajar ini karena para guru menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepala SDN 105 tersebut.
Dari penelusuran CAKAPLAH.com Tety merupakan anak dari kepala sekolah sebelumnya, Nurhasni, yang telah pensiun.
Menurut penuturan sejumlah guru kepada CAKAPLAH.com, selama ini Nurasni menjadikan sekolah negeri ini seperti milik keluarganya. Ia mengangkat anak, menantu dan kerabatnya sebagai pegawai di sekolah tersebut, dan puncaknya adalah anak kandungnya menjadi penggantinya sebagai Plt Kepala SDN 105.
Wakil Kepala SDN 105 Pekanbaru, Susiati, membenarkan adanya aksi mogok mengajar tersebut.
"Kita pagi ini melakukan mogok mengajar, sebagai bentuk protes dan penolakan kami para guru atas dilantiknya Tety Siska sebagai Plt Kepala sekolah," ujar Susi kepada CAKAPLAH.com.
Susi menceritakan sebelum guru memutuskan melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes, puluhan guru telah membuat pengaduan kepada Dinas Pendidikan Pekanbaru. Saat melakukan pertemuan tersebut Disdik telah berjanji akan mendengarkan aspirasi para guru dengan tidak akan melantik Tety Siska yang merupakan anak dari kepala sekolah sebelumnya.
"Ternyata kami dibohongi Dinas Pendidikan, mereka tetap melantik Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepala Sekolah di sini," cakap Susi.
Lantas kenapa para guru menolak Tety Siska? Ternyata selain karena alasan Tety adalah anak kandung dari kepala sekolah sebelumnya, Tety juga merupakan guru yang baru menjadi PNS.
"Kami yakin kalau Tety menjadi Plt Kepala sekolah nanti dia hanya disetir dan diatur oleh Buk Nurhasni. Sementara guru menilai selama menjadi kepala sekolah Nurhasni mengelola sekolah negeri itu dengan buruk, dan terlalu emosional," jelasnya.
"Manajemen sekolah sangat buruk, kepala sekolah sebelumnya selalu marah-marah kalau diajak berunding. Apalagi kita juga tidak diajak berunding terkait siapa yang akan menjadi penggantinya," jelas Susi yang dibenarkan sejumlah guru lainnya.
Tak hanya pengelolaan sekolah yang dinilai buruk, Nurhasni juga menempatkan anak, menantu dan keluarga bekerja di sekolah. Sehingga sekolah layaknya milik keluarga.
"Sekolah ini kelola layaknya milik keluarga atau yayasan. Bayangkan anaknya menjadi Tata Usaha, istri dari TU atau menantu Buk Nurhasni menjadi Guru BMR. Sementara guru PJOK adalah tergolong cucu dari Buk Nurhasni, dan keponakan jauhnya menjadi Guru Kelas 2. Lantas sekarang datang Plt Kepala Sekolah yang juga anak kandung dia, tentu kita menolak," jelasnya.
"Kalau selama ini Buk Nurhasni berprestasi tentu kami para guru yang mendukung anaknya menjadi penggantinya," katanya lagi. "Nyatanya dia selama ini berkinerja buruk dan selalu marah-marah. Padahal kita hanya mengajar dan bekerja dengan nyaman," katanya.
Penolakan ini sudah dilakukan secara kedinasan oleh guru, bahkan dalam surat penolakan kepada Disdik Pekanbaru 31 orang guru menandatangani surat penolakan. "Tapi kita tak tahu apa yang terjadi dengan orang dinas," cakapnya lagi.
Diberitakan sebelumnya hari pertama masuk sekolah pasca libur panjang, Senin (11/7/2022) pagi, guru-guru SDN 105 Pekanbaru Jalan HR Soebrantas, Panam, melakukan mogok mengajar.
Mogok mengajar tersebut dilakukan puluhan guru karena menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru yang baru saja dilantik Jumat pekan lalu.
Dari pantauan CAKAPLAH.com, sebagai bentuk protes dan penolakan para guru membentang sejumlah spanduk. Tak hanya itu para orang tua dan siswa, terutama siswa kelas 1, terlihat kebingungan karena hingga pukul 7.30 WIB tidak ada tanda-tanda akan masuk kelas. Para siswa hanya berkumpul di lapangan sekolah.
"Tadi pagi-pagi datang ke sekolah antar anak masuk sekolah, ternyata gurunya mogok mengajar," ujar salah seorang wali murid, kepada CAKAPLAH.com.
Sementara itu dalam spanduk yang dibentangkan di pintu pagar dan dinding sekolah diketahui penyebab penolakan Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru tersebut, salah satu karena Plt Kepsek Tety Siska Noviani adalah anak kandung dari Kepala Sekolah yang lama, Nurhasni, yang baru saja memasuki masa pensiun.
Berikut bunyi penolakan Guru-guru SDN 105 Pekanbaru terhadap Plt Kepsek.
"Kami Guru SD Negeri 105 Pekanbaru menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt di SD Negeri 105 karena kami tidak ingin sistem monarki di lingkungan SDN 105. Sekolah adalah fasilitas umum bukan milik keluarga yang bisa diwariskan turun temurun
Ada apa dengan Dinas Pendidikan? Sejak awal kami sudah melakukan penolakan dengan cara kedinasan namun tidak ada tindakan dan malah mengangkat Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepsek di SDN 105 Pekanbaru.
Kami guru-guru di SDN 105 Pekanbaru menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepsek 105 Pekanbaru yang dilantik oleh Dinas Pendidikan Pekanbaru.
Jangan salahkan kami bertindak sebab Disdik Pekanbaru tidak mendengarkan aspirasi kami. Kami tidak ingin datang ke sekolah dengan rasa ketidaknyamanan."
Penulis | : | Jef Syahrul |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Riau, Kota Pekanbaru |