Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan. Total hingga 13 Juli 2022 terdapat 1.037 kasus yang tersebar di tujuh kabupaten.
Ketujuh daerah itu diantaranya, Kabupaten Rokan Hulu 184 kasus, Indragiri Hilir (Inhil) 221 kasus, Siak 158 kasus, Bengkalis 644 kasus, Kampar 26 kasus, Indragiri Hulu (Inhu) 142 kasus dan Pelalawan 7 kasus.
"Sampai kemarin sudah 1.037 kasus PMK yang ditemukan di Riau. Itu tersebar di tujuh kabupaten," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman kepada CAKAPLAH.com, Kamis (14/7/2022).
Lebih lanjut Herman mengatakan, dari 1.037 kasus PMK di Riau, sebanyak 274 ekor sapi dinyatakan sembuh. Dengan rincian Rohul 21 ekor, Siak 18 ekor, Inhil 67 ekor, Bengkalis 103 ekor, Kampar 16 ekor, Inhu 22 ekor, dan Pelalawan belum ada kasus yang sembuh.
"Kalau sapi yang mati terpapar PMK itu di Riau cuma ada tiga ekor. Itu di Rohul ada satu ekor, dan Siak ada dua ekor," terang mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau ini.
Diberitakan sebelumnya, untuk penanganan kasus PMK hewan ternak di Riau, Dinas PKH Riau telah menerima bantuan vaksin tahap pertama sebanyak 7.400 dosis.
Dengan terus meningkatnya kasus PMK di Riau, pusat akan mendistribusikan bantuan vaksin tahap kedua, yang direncanakan akan datang pekan ini atau pekan depan sebanyak 50 ribu dosis.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |