Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengusulkan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar tahun 2022 sebesar 884.590 KL, kepada Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas).
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Evarefita mengatakan, permintaan penambahan kuota BBM solar ke BPH Migas karena adanya pengurangan kuota BBM untuk tahun 2022 sebanyak 3,78 persen atau hanya 794.787 KL, dari realisasi BBM tahun 2021 sebesar 825.979 KL.
"Kita telah mengusulkan kuota BBM Biosolar sebesar 884.590 KL ke BPH Migas untuk memenuhi kebutuhan di Provinsi Riau," kata Evarefita kepada CAKAPLAH.com, Selasa (19/7/2022).
Namun kata Evarefita, hingga saat ini permintaan penambahan kuota BBM Biosolar di Provinsi Riau belum ada jawaban dari BPH Migas.
"Karena mereka masih menunggu persetujuan. Seperti tahun 2021 itu biasanya mereka akan melakukan perubahan di semester kedua. Mudah-mudahan dengan perubahan itu, permintaan kita dapat dipertimbangkan untuk memberi tambahan kuota Biosolar tahun 2022 di Provinsi Riau," harapnya.
Evarefita menyampaikan, jika usulan permintaan penambahan kuota BBM solar Riau tahun 2022 hampir sama dengan realisasi kuota BBM tahun 2021.
"Kalau tahun 2021 realisasi BBM solar untuk Riau sebesar 825.979 KL, sedangkan usulan kita 884.590 KL dari kuota yang ditetapkan hanya 794.787 KL," pungkasnya.