PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sungguh miris nasib yang dialami oleh para atlet senam Riau. Di saat harus berlatih keras untuk bisa mengharumkan nama daerah justru mereka harus menghadapi persoalan keterbatasan fasilitas tempat latihan.
Persoalan yang dihadapi bermacam-macam. Mulai dari soal air yang mati hingga penerangan lampu yang kurang memadai. Bahkan kabarnya ini sudah dialami sejak setahun terakhir.
Seperti yang disampaikan oleh atlet senam Riau peraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua Muhammad Afrizal yang mengeluhkan soal fasilitas tempat latihan di Hall Senam Sport Centre Rumbai.
Dirinya mengatakan untuk fasilitas olahraga di Hall Senam Sport Centre Rumbai ini dinilai masih kurang memadai. Karena di gedung senam ini, air mati, kemudian lampu penerangan juga kurang. Hal ini membuat latihan menjadi agak susah.
"Kondisi ini sudah hampir setahun kita rasakan. Dengan kondisi seperti ini, latihan menjadi tidak maksimal. Sehingga ini otomatis membuat prestasi terhambat. Di gedung ini, lampu kalau sudah sore menjelang malam, cahayanya kurang. Kemudian masalah air, harus ngambil-ngambil dulu ke tempat lain, itu di belakang sana, jadi agak sulitlah karena lumayan jauh," ungkapnya.
Dirinya mengatakan permasalahan seperti ini sudah sering disampaikan, namun tidak ada tanggapan sama sekali dari pemerintah.
"Susah juga mau ngomong apa. Tapi tentu kita berharap ini bisa segera diupayakan perbaikanlah. Sehingga kita latihan juga tambah semangat," terangnya.
Terkait asuransi latihan, Afrizal mengatakan jika selama ini memang tidak pernah ada yang namanya asuransi untuk latihan.
"Kalau ada asuransi untuk latihan, sangat terbantulah. Karena selama ini atlet agak susah juga kalau sudah cidera. Pengalaman kemarin-kemarin kalau cidera tak ditanggung dan berobat sendiri. Akhirnya cidera tidak sembuh Maksimal. Kalaupun ada dibantu paling dari pelatih. Selama ini memang tak pernah ada asuransi untuk latihan," sebutnya.
Lebih lanjut dirinya berharap agar pemerintah juga memberikan perhatian lebih kepada atlet yang berprestasi.
"Contohnya seperti saya sendiri, kan sampai sekarang belum ada pekerjaan tetap jadi ya saya berharap dari pemerintah bisa diperhatikan lagi," harapnya.
Hal senada disampaikan atlet senam Riau lainnya, Puja Sri Safitri. Kepada media dirinya mengatakan beberapa peralatan di lokasi latihan juga sudah mulai rusak. Seperti untuk palang juga sudah retak, sehingga alat tak bisa masuk. Hanya bisa menggunakan palang bawah dan busa.
"Kemudian untuk peralatan lain seperti hand protect, baju senam, juga untuk peralatan cidera juga sangat kami butuhkan. Kalau untuk peralatan lainnya seperti matras dan alat bantu lainnya juga memang dibutuhkan," ungkapnya.
Tak hanya itu saja, dirinya juga mengeluhkan soal lampu yang kurang terang. Jika sudah mulai sore, kondisi tempat latihan akan gelap, karena lampu banyak yang mati.
"Ini mumpung terang. Kalau sudah mulai jam setengah 6 itu sudah mulai gelap. Lampu banyak yang mati. Terus air juga susah. Ini membuat latihan kita jadi terkendala," ucapnya.
Sementara itu Ketua Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) Provinsi Riau Novilia saat melakukan peninjauan atlet senam, mengatakan dari peninjauan yang dilakukan, memang untuk beberapa peralatan yang digunakan saat ini untuk latihan memang peralatan yang lama.
"Ini pertama kalinya saya datang ke tempat latihan ini pasca dikeluarkannya SK oleh PB sebagai Ketua Persani Riau. Dari yang saya lihat untuk peralatan latihan disini memang masih alat-alat lama. Harapan kita tentunya ini bisa diperhatikan lebih kepada pemerintah agar ada beberapa alat-alat dan sarana prasarana yang harusnya sudah diganti," pungkasnya.