Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini total sudah 1.838 ekor sapi warga di Riau terpapar PMK.
"Sampai saat ini sudah 1.838 ekor sapi peternak yang terpapar kasus PMK," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Faralinda Sari kepada CAKAPLAH.com, Senin (25/7/2022).
Faralinda mengatakan, sebanyak 1.838 sapi yang terpapar PMK tersebut tersebar di delapan kabupaten. Terbaru Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) juga terpapar PMK.
"Kasus PMK sudah terjadi delapan kabupaten, yaitu Rokan Hulu (Rohul), Siak, Indragiri Hilir (Inhil), Kampar, Bengkalis, Indragiri Hulu (Inhu), dan Pelalawan. Terakhir Kabupaten Kuansing juga kita temukan kasus PMK," terangnya.
Lebih lanjut Faralinda merincikan sebaran kasus PMK di delapan daerah, Rohul 657 kasus, Siak 154 kasus, Inhil 227 kasus, Kampar 20 kasus, Bengkalis 120 kasus, Inhu 437 kasus, Pelalawan 112 kasus, dan Kuansing 111 kasus.
"Tapi sapi yang sembuh dari PMK juga sudah banyak, saat ini sudah 879 sapi yang dinyatakan sembuh. Itu tersebar di delapan kabupaten, diantaranya Rohul 318 sapi, Siak 127 sapi, Inhil 132 sapi, Kampar 16 sapi, Bengkalis 116 sapi, Inhu 94 sapi, Pelalawan 32 sapi, Kuansing 44 sapi," jelasnya.
Selain sapi sembuh PMK, Faralinda juga menyampaikan sapi mati karena PMK di Riau saat ini terdapat 5 ekor, yaitu Rohul 1 ekor, Siak 2 ekor, Kampar 2 ekor, dan Inhu 1 ekor.
"Kalau sapi yang paksa di Riau ada 21 ekor. Itu terbanyak di Inhu 10 ekor dan Rohul ada 9 ekor, kemudian sisanya di Bengkalis 2 ekor," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |