PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau terus mendorong potensi pariwisata di wilayah setempat untuk bisa terus tumbuh. Karena pariwisata merupakan salah satu sektor yang kedepan akan menjadi salah satu sektor yang tidak ada habisnya. Salah satunya adalah pariwisata di Pulau Rupat.
"Kami di Riau ini coba memetakan dan juga sudah melakukan penelitian bahwa Rupat ini merupakan salah satu destinasi pariwisata yang bisa dikembangkan untuk Provinsi Riau. Terutama itu nanti yang terkait dengan masalah bahari atau kelautan," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Muhamad dalam agenda Capacity Building Wartawan Provinsi Riau 2022 yang diadakan di Pulau Rupat, Rabu - Jumat (27-29/7/2022).
Ia mengatakan hasil kajian Bank Indonesia ini akan disampaikan kepada pemerintah dan juga akan terus mendorong, sehingga Riau ini selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, juga ingin sektor pariwisata yang sekarang share nya masih relatif kecil ini, kedepannya akan terus berkembang.
"Apalagi kan letak geografis yang sangat strategis. Sekarang ini kita di Pulau Rupat kan hanya beberapa Kilometer dengan Malaysia. Itukan potensi juga orang luar Indonesia untuk datang kemari," Cakapnya.
"Ini tentu harus ada investasi yang bisa merubah kawasan Rupat ini menjadi kawasan wisata yang layak untuk dikunjungi," imbuhnya.
Disampaikan M Nur lagi, kalau melihat konsep pariwisata secara umum, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah harus melihat masalah aksesibilitas. Bagaimana pengunjung bisa mengakses ke satu tempat pariwisata itu dengan mudah bahkan dengan murah.
Yang kedua tempat wisata juga harus ada fasilitas yang mendukung, misalnya penginapan, hotel, cottage dan lain sebagainya. Dan yang ketiga adalah harus ada atraksi atau suguhan yang sifatnya lokal wisata domestik atau budaya setempat.
"Kalau kita melihat dari tiga ini, kalau boleh untuk Rupat ini masih banyak hal yang harus sama-sama kita bangun. Kemarin saja dari Pekanbaru ke sini dengan bis memerlukan waktu 7,5 jam, sebenarnya ini masih bisa dipangkas waktunya. Kalau misalnya jalannya sudah bagus," ucapnya.
Kemudian lanjut M Nur, untuk hotel di Pulau Rupat saat sudah ada tapi relatif terbatas, dan amenities juga perlu banyak di-upgrade. Wisatawan yang menginap di hotel mengharapkan fasilitas yang serba lengkap dan tersedia.
Hal-hal tersebut memerlukan modal yang besar. Menjadi pekerjaan rumah bagaimana meyakinkan investor agar mau berinvestasi di Pulau Rupat. Kalau bicara investor, tentu ada hal lain yang harus diperhatikan. Kalau dalam konteks investasi kan harus berbenah dari sisi tanah, kejelasan, kepemilikan dan lain sebagainya.
"Nah ini harus juga menjadi Pekerjaan rumah kita, dan tentu kalau investasi hal-hal tersebut harus menjadi konsen kita bersama," ucapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut tentu tidak bisa dilaksanakan sendiri. Harus ada investor dan dukungan pemerintah.
"Ini juga akan kami laksanakan, dan terus membangun koneksi dengan pemerintah. Tentu nanti sesuai dengan kewenangan. Kita ada forum-forumnya, kita akan lakukan itu," pungkasnya.***
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kabupaten Bengkalis |