Banner cara daftar MyPertamina di SPBU Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Foto: Yusni Fatimah
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penggunaan aplikasi MyPertamina masih menjadi keluhannya masyarakat. Sebab, masih ada masyarakat kesulitan untuk mengakses dan mendaftar aplikasi tersebut.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto mempertanyakan keseriusan Pertamina membuat kebijakan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.
"Ini serius tidak bahwa kendaraan di bawah 1500cc atau 2000cc berhak menerima BBM bersubsidi wajib memakai aplikasi myPertamina. Keseriusan Pertamina menjalankan kebijakannya sendiri seperti apa dan sudah sampai mana," kata Hardianto, Jumat (29/7/2022).
Politikus Gerindra itu meminta Pertamina serius dalam menjalankan kebijakannya sendiri, dan menjabarkan kendalanya kepada masyarakat. Ia meminta, perusahaan milik negara itu menjelaskan apa yang menjadi kendala sehingga ada masyarakat yang mengeluh belum disetujui saat mendaftar.
"Kendalanya apa kok masyarakat yang sudah daftar di aplikasi belum juga disetujui. Kalau kendalanya sistem, berarti Pertamina belum siap dengan sistemnya, SDM-nya kurang mumpuni. Apakah pertamina main-main atau tak siap sama sekali, ini jadi pertanyaan," tegas Hardianto.
Hardianto juga mengkhawatirkan SPBU jika kebijakan mulai berjalan. Sebab, stok atau pendistribusian BBM bersubsidi di SPBU akan jadi masalah jika penggunaannya dibatasi.
"Bisa jadi kuota yang disediakan itu jadi tak habis. Ini juga jadi mengganggu keuntungan potensi bisnis. Seharusnya Pertamina sudah mengkaji kebijakan itu untuk mementingkan masyarakat dan tak lupa dengan bisnis," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |