PEKANBARU (CAKAPLAH) - PDAM Tirta Siak Pekanbaru menargetkan program nasional berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah setempat akan selesai di bulan September 2022.
Proyek ini dinilai sangat penting bagi masyarakat, agar akses layanan air minum menyeluruh bersumber dari SPAM dan berguna mencegah dampak lingkungan dan kesehatan dari air tanah.
"Saat ini Kota Pekanbaru tengah melakukan pengembangan SPAM dengan cakupan layanan baru 5 persen total rumah tangga dan bangunan yang ada," ujar Direktur PDAM Tirta Siak Pekanbaru Agung Anugrah pada acara Corporate Gathering, Kamis (28/7/2022) kemarin.
Agung mengatakan saat ini pemerintah juga tengah menargetkan 100 persen akses air minum dari SPAM. Apalagi saat ini usia pipa yang di milik PDAM Tirta Siak di Pekanbaru sudah cukup tua karena terpasang sejak tahun 1973. Sehingga pemerintah pun melakukan peremajaan agar bisa mengakses seluruh kecamatan.
Pihaknya juga berharap ke depan pihak swasta bisa bersinergi seiring rampungnya pengerjaan proyek SPAM, agar target nasional bisa tercapai bersamaan dengan peremajaan jaringan pipa lewat program SPAM.
"Besar harapan kami terhadap dukungan yang diberikan seluruh pihak, baik pelanggan dan juga mitra kami agar pelayanan yang kami berikan dapat lebih optimal," Cakapnya.
Agung pun menyadari keluhan demi keluhan baik dari pelanggan yang sering mengalami mati air PDAM karena proses pergantian pipa lama, dan adanya kebocoran air di badan jalan, sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Kami menyadari bahwa layanan terganggu akibat pipa PDAM yang bocor. Namun ini adalah sebuah proses menuju pelayanan yang lebih baik lagi," paparnya.
Dijelaskannya, total produksi air 750 liter per detik bisa dihasilkan dari proyek KPBU SPAM-Kota Pekanbaru. Proyek ini akan menjangkau 61.000 pelanggan di mana saat ini pelanggan PDAM baru 13.000 pelanggan.
"Kami menargetkan proyek ini akan segera selesai di September 2022, sehingga dapat memberikan pelayanan dan menyelesaikan keluhan yang hingga kini dirasakan oleh pelanggan," sebutnya.
Sementara itu Kepala Sub Bidang Fasilitasi Integrasi Perencanaan Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera (P3ES) KLHK, Zuchri Abdi pada kesempatan tersebut mengatakan air yang sebaiknya dimanfaatkan untuk kehidupan adalah air dari permukaan bumi dan bukan dari dalam perut bumi.
Pada teorinya, air terdiri dari air di permukaan bumi seperti danau, dan air dibawah tanah.
"Air dibawah tanah ini bentuknya tidak seperti air di permukaan, air dibawah tanah seperti berbentuk butiran - butiran pasir, yang jika kita ambil terus menerus secara berlebihan akan menyebabkan kosongnya dibawah tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya kemungkinan ada sisi tanah yang tidak bisa menopang beban diatasnya," ucapnya.
Sebagai informasi acara Corporate Gathering ini dihadiri jajaran Pemerintah Kota Pekanbaru, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Nofrizal yang juga ketua Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Riau, 50 general manager hotel di Pekanbaru, Pimpinan Rumah Sakit, hingga pimpinan perusahaan media massa.***
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |