PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tetap melanjutkan pembangunan payung raksasa Masjid Agung Annur. Rencananya, pembangunan dimulai pada bulan Agustus mendatang.
Sekretaris Komisi IV DPRD Riau Sugeng Pranoto saat dikonfirmasi menyayangkan pengerjaan enam payung raksasa itu tetap dilanjutkan. Sebab, masih ada pembangunan lain yang lebih urgent.
Sugeng menyebut, biar masyarakat saja yang menilai kinerja dan skala prioritas Pemprov Riau. Sebab, legislatif sudah mengkritik rencana tersebut.
"Kami di DPRD Riau sudah mengkritisi, sekarang tinggal masyarakat saja yang menilai. Soalnya yang pegang uang dan eksekutor Pemprov Riau," kata Sugeng, Jumat (29/7/2022).
Politikus PDIP itu menuturkan, sebagai wakil rakyat, legislatif berupaya memperjuangkan hak masyarakat untuk mendapatkan bagian dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan rumah ibadah. Namun, perjuangan itu sia-sia lantaran banyak yang dibatalkan.
"Tapi itu dibatalkan sampai sekarang oleh Pemprov Riau. Janji Sekda tahun ini akan dicairkan. Padahal sebelumnya para calon penerima bantuan pembangunan rumah ibadah sudah mendaftar dan diverifikasi segala," kata Sugeng.
Sugeng menyebut, DPRD Riau berusaha di awal agar para pengurus rumah ibadah mendapatkan bantuan. Namun yang dibangun justru payung raksasa.
"Kami juga tak mau dianggap diam saja sebagai wakil rakyat, cuma balik lagi eksekutifnya di Pemprov Riau," jelasnya.
Pembangunan 6 payung raksasa di Masjid Raya Annur Provinsi Riau akan dimulai pada Agustus mendatang. Pasalnya, pembangunan payung elektrik seperti di Masjid Nabawi, Madina itu baru selesai kontrak dengan rekanan asal Jakarta Timur, yakni PT Bersinar Jesstive Mandiri.
"Pembangunan enam payung elektrik Masjid Raya baru selesai teken kontrak, dan sekarang sudah persiapan untuk kerja, mungkin Agustus sudah mulai," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau Arief Setiawan kepada CAKAPLAH.com, Kamis (28/7/2022).
Arief mengatakan, nilai kontrak pembangunan 6 payung elektrik Masjid Raya Annur Riau itu sebesar Rp40,7 miliar, dengan waktu pekerjaan sampai 31 Desember 2022.
"Kita berharap pekerjaan payung elektrik ini bisa selesai sesuai kontrak. Karena itu, kita sudah minta kepada rekanan untuk menggesa pekerjaan, namun tetap mengedepankan kehati-hatian agar hasilnya bisa bagus," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR-PKPP Riau, Thomas Larfo Dimiera menambahkan, jika perusahaan pemenang lelang pembangunan payung elektrik Masjid Raya Annur Riau sudah berpengalaman di bidang membran.
"Insya Allah rekanan yang akan mengerjakan pembangunan payung elektrik Masjid Raya Annur sudah berpengalaman. Karena kerjanya mereka di bidang membran," katanya.
Lebih lanjut Thomas mengatakan, anggaran Rp40,7 miliar itu tidak hanya digunakan untuk pembangunan 6 payung elektrik. Namun digunakan untuk pembangunan kawasan masjid dan perbaikan 2 pintu gerbang masjid.
"Jadi di situ ada pekerjaan area suci, dan ada pekerjaan perbaikan gerbang. Jadi ada gerbang baru ada 2 unit. Gerbang pertama posisinya di depan Bundaran Bambu Runcing untuk pintu masuk, dan gerbang kedua tetap di gerbang lama samping RSUD Arifin Achmad Riau," paparnya.
Selain itu, tambah Thomas Larfo, pihaknya juga akan membangun tempat wudhu di area suci sepanjang 8.000 meter. Area suci tersebut akan dipasang granit.
"Area suci kita bangun besar, area ini bisa digunakan untuk salat. Jadi nanti kalau ada acara-acara besar seperti salat Idulfitri atau Iduladha maupun tablik akbar bisa digunakan di area suci," tutupnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |