Deputi III Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB RI) Mayjen TNI Fajar Setyawan
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Deputi III Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB RI) Mayjen TNI Fajar Setyawan, menyoroti sudah seribu hektare lebih lahan yang terbakar di Provinsi Riau hingga Juli 2022.
Untuk diketahui, luas lahan terbakar dari 1 Januari sampai dengan Kamis 28 Juli 2022, kemarin kurang lebih 1.043.35 hektare.
Dijumpai di Pekanbaru setelah memimpin rapat koordinasi penanganan PMK di Riau, Fajar Setyawan mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan bencana berulang yang sering terjadi di enam provinsi di Indonesia. Karenanya, sudah ada antisipasi BNPB untuk menghadapi karhutla ini.
"Itu kejadian berulang ya, enam provinsi di Indonesia, satu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan itu adalah langganan kebakaran. Untuk itu BNPB sudah mengantisipasi jauh-jauh sebelumnya. Ada dua konsep yang kita terapkan yaitu operasi darat dan operasi udara sudah kita lakukan," tutur Fajar pada CAKAPLAH, Jum'at (29/07/2022)
Lebih lanjut menurutnya, musim hujan yang tengah terjadi di Riau turut pula membantu memadamkan titik-titik api.
"Alhamdulillah kita juga didukung oleh musim hujan yang masih ada ya, artinya spot-spot api tak ada tindakan besar (karena padam oleh hujan)," lanjutnya.
Adapun bentuk operasi udara yang dilakukan oleh BNPB RI adalah dengan melakukan patroli menggunakan heli yang sebelumnya telah dikirimkan oleh BNPB untuk Provinsi Riau.
"Patroli dan water bombing di Riau sudah ada, satu heli patroli dan dua heli water bombing. Itu sebagai bantuan kepada provinsi ketika dibutuhkan pemadaman api melalui udara," tuturnya lagi.
Meskipun begitu, Fajri mengatakan tetap akan mengoptimalkan operasi darat, terutama ketika titik api masih kecil dan mudah untuk dipadamkan.
"Kita akan mengimbau operasi darat akan lebih optimal ketika spot api masih kecil," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, bahwa kabupaten Rohul menjadi daerah dengan luasan lahan terbakar terbesar di Riau, hingga 292.5 hektare. Lalu disusul oleh kabupaten Rohil seluas 145 hektare dan Dumai seluas 49.95 hektare.
Kemudian, Kabupaten Bengkalis 136.20 hektare, Kabupaten Meranti 32.10 hektare, Siak 13.24 hektare," cakapnya lagi.
Kemudian, Kota Pekanbaru 13.79 hektare lahan terbakar, selanjutnya, Kampar 139.47 hektare, Pelalawan 113.2 hektare, Inhu 26.90 hektare.
Dan dua daerah dengan luasan lahan terbakar paling sedikit adalah Inhil dengan 80.50 hektare dan Kuansing yang hanya 0.5 hektare.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal mengatakan bahwa upaya untuk menekan luasan lahan di Riau terus dilakukan.
Penulis | : | Satria Yonela Putra/Susan |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |