Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Fajar Setyawan
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirim tambahan vaksin untuk mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Riau. Pasalnya, saat ini stok vaksin yang ada belum mencukupi dengan populasi hewan ternak di Riau.
Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Fajar Setyawan mengatakan, saat ini untuk vaksin PMK sedang dilakukan pengadaan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurutnya, jika nanti vaksin PMK sudah kembali tersedia, maka Kementan akan kembali didistribusikan ke provinsi yang terpapar PMK, termasuk di Riau.
"Saat ini sedang pengadaan, nanti kalau sudah tersedia pasti akan dikirimkan lagi ke daerah," kata Mayjen Fajar saat melakukan rapat koordinasi penanganan PMK Provinsi Riau, di Gedung Daerah Riau, Jumat (29/7/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau, Herman mengatakan, sejak ditemukan kasus wabah PMK pada hewan ternak di Riau. Hingga saat ini, Provinsi Riau sudah menerima sebanyak 57.400 dosis vaksin PMK. Dimana pihaknya menargetkan 197.190 ekor hewan ternak di Provinsi Riau mendapat vaksin PMK.
"Vaksin PMK tersebut disalurkan melalui dua tahap. Tahap pertama 7.400 dosis dan tahap kedua 50.000 dosis," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk populasi hewan ternak di Provinsi Riau terdiri sapi, sapi perah dan kerbau sebanyak 246.487 ekor. Dengan rincian sapi potong 213.980 ekor, sapi perah 68 ekor, dan kerbau 32.439 ekor.
"Bantuan vaksin tahap kedua sudah datang, dan sudah kita distribusikan ke kabupaten/kota," ujarnya.
Herman mengatakan, 57.400 dosis vaksin PMK tersebut masih belum cukup untuk memenuhi target hewan ternak yang harus divaksin PMK.
"Kalau target kita 197.190 ekor hewan ternak bisa divaksin, dari total populasi hewan ternak sebanyak 246.487 ekor. Itu terdiri dari sapi, sapi perah dan kerbau," sebutnya.
Lebih lanjut Herman menyampaikan, bantuan vaksin tahap kedua telah didistribusikan ke 12 kabupaten/kota disesuaikan dengan jumlah populasi.
"Mana daerah yang populasi hewan ternaknya banyak tentu mendapat vaksin lebih banyak. Seperti di Indragiri Hulu itu populasi sapi ada sebanyak 39 ribu, karena di sana merupakan sumber sapi terbanyak di Riau, tentu tidak sama dengan Pekanbaru populasi sapinya hanya 3.790 ekor," tuturnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |