ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Masyarakat Kota Pekanbaru saat ini dihantui dengan aksi pembegalan serta pemalakan saat melewati ruas jalanan.
Aksi pembegalan di Kota Pekanbaru lebih marak di wilayah Panam seperti Jalan SM Amin, Simpang AKAP, Kubang, Jalan Garuda Sakti serta Air Hitam.
Kanit Reskrim Polsek Tampan, AKP Aspikar menjelaskan, saat ini pihaknya telah menerima 2 laporan polisi terkait aksi pembegalan dan pemalakan yang dialami oleh korban.
"Sudah 2 laporan polisi yang kita terima, atas tindak pidana pembegalan di wilayah Polsek Tampan," ujar Aspikar, Kamis (4/8/2022).
Saat ini, Polsek Tampan sedang melakukan penyelidikan di lapangan untuk memburu para pelaku tindak pidana pembegalan tersebut. "Saat ini lagi lidik di lapangan untuk memburu pelaku," pungkasnya.
Adapun modus-modus pembegalan yang dilakukan oleh para pelaku yang saat ini belum ditangkap yaitu dengan cara memberhentikan kendaraan, khususnya kendaraan roda empat.
Saat sudah berhasil memberhentikan target, para pelaku ini bermodus bahwa matanya telah terkena karet benen yang terlempat dari mobil yang sudah ditargetkan oleh para pelaku.
Mereka saat melakukan aksi pembegalan, biasanya mengendarai sepeda motor dengan jumlah 2 orang. Setelah berhasil memberhentikan kendaraan target yang dimaksud, kemudian mereka mengancam dan memalak uang korbannya.
Tidak hanya itu, modus yang lain juga berhasil diketahui. Para pelaku mengaku sudah ditabrak oleh kendaraan yang sudah menjadi target dan meminta uang ganti rugi.
Kasus pembegalan dengan modus serupa juga pernah dialami Mistam, warga Tapung Hulu, Kabupaten Kampar. Ia menceritakan, kejadian ini dialami dua pekan yang lalu di jalan SM Amin Pekanbaru. Pria yang mengendarai mobil jenis MPV ini merasa dibuntuti oleh pelaku begal sejak memasuki jalan Air Hitam.
"Kejadian ini saya alami dua minggu lalu. Saya sudah dibuntuti pengendara motor matic yang dikendarai dua orang saat memasuki jalan Air Hitam. Kejadian ini pada malam hari. Ketika saya dibuntuti saya terus melaju saja, namun mereka terus mengejar sampai akhirnya saya dihentikan mereka di jalan SM Amin. Bagian samping kanan saya lecet dipukul mereka. Karena itu, saat cekcok saya sudah disiapkan besi padat yang selalu saya bawa," ungkapnya.
Mistam yang sudah pernah mendengar aksi-aksi begal dengan modus seperti itu rupanya cukup mawas. Ia sempat berduel dengan pelaku.
"Ketika saya turun dari mobil satu orang pengendara motor mendekati pintu mobil dengan membawa celurit. Saya langsung reflek memukul celurit ditangannya hingga besi padat yang saya pukulkan mengenai tangan pelaku dan saya rasa tangannya patah, karena dia menjerit kesakitan dan lari menaiki motor. Saat itu saya juga berteriak minta tolong, pengendara lain dan beberapa warga berdatangan. Alhamdulillah saya selamat," papar Mistam.
Menurut Mistam, dirinya kemungkinan sudah diintai pelaku begal dengan modus korban pantulan batu kerikil mobil yang melintas itu sejak beberapa pekan belakangan.
"Saya ini punya usaha di Tapung, rutin pergi belanja ke Pekanbaru. Mungkin mereka ini sudah lama mengintai. Kemarin itu pas jalan Air Hitam cukup sepi dan saya saat itu perginya sendiri," pungkasnya.
Saat disinggung apakah dia membuat laporan ke kepolisian, Mistam mengaku tidak melaporkannya. "Saya gak ada lapor. Saya berharap pihak kepolisian rutin melakukan patroli di wilayah-wilayah rawan. Karena saya sering dapat informasi kejadian begal akhir-akhir ini," ungkapnya.***
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Hukum, Kota Pekanbaru |