ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mencatat harga Bahan Olahan Karet (Bokar) di Provinsi Riau mengalami penurunan.
Penurunan terjadi baik tingkat petani maupun di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di Kabupaten/Kota Provinsi Riau.
"Harga Bokar untuk pekan ini di provinsi mengalami penurunan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja, Selasa (9/8/2022).
Ia mengatakan untuk harga bokar/karet di tingkat petani/Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kabupaten Kampar sebesar Rp. 11.400,-/kg. Harga ini mengalami penurunan dari harga minggu lalu sebesar Rp 300,-/kg.
"Kemudian di tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hulu harganya sebesar Rp10.050,-/kg. Turun Rp225,-/kg dibandingkan dengan pekan lalu," cakapnya.
Selanjutnya di tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hilir harga Bokar sebesar Rp11.200,-/kg. Harga ini turun Rp600 dari minggu lalu.
"Selanjutnya di tingkat Kelompok Tani Getah Tender Masjid Al- Ikhlas Pembinaan Bumdes Desa Petani Kabupaten Bengkalis harga minggu ini sebesar Rp12.900,-/kg, mengalami penurunan harga dari harga minggu lalu sebesar Rp599," sebutnya.
Untuk di tingkat Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Apkarkusi) di Kabupaten Kuansing harga bokar sebesar Rp11.610,-/kg, mengalami penurunan dari minggu lalu sebesar Rp279,-/kg.
Kemudian di tingkat UPPB Kabupaten Indragiri Hulu harga Bokar sebesar Rp10.200,-/kg, mengalami penurunan Rp300,-/Kg dibandingkan dengan minggu lalu.
"Kemudian untuk harga bokar di tingkat pabrik acuan yakni Gapkindo dengan Kadar Karet Kering atau KKK 100 persen untuk minggu ini sebesar Rp21.500. Juga mengalami penurunan harga dari harga minggu lalu yakni sebesar Rp 500,-/kg," ungkapnya.
Disampaikan Defris, Dinas Perkebunan Prov Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Riau terus meningkat melalui upaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untuk bergabung dalam Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat.
"Kita selalu mendorong untuk itu," pungkasnya.