JAKARTA (CAKAPLAH) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah segera mengatasi ancaman krisis listrik yang dapat terjadi di dalam negri, akibat disparitas harga batubara dunia. Dimana kondisi itu telah mengakibatkan tidak maksimalnya kebijakan domestic market obligation (DMO) batubara oleh Pemerintah.
Tercatat sepanjang tahun 2022, perusahaan listrik negara atau PT. PLN (Persero) mengalami krisis pasokan batubara, oleh karena para pengusaha lebih memilih melakukan ekspor batubara ke pasar global dibandingkan memenuhi suplai kebutuhan dalam negeri. Untuk itu Komisi VII DPR menilai perlu adanya Badan Layanan Umum (BLU) yang mengurusi DMO batubara.
"Komisi VII mendesak Menteri ESDM, segera merealisasikan pembentukan BLU DMO batubara, dalam rangka untuk menyelesaikan permasalahan disparitas harga batubara yang tinggi antara pasar domestik dan luar negeri," ujar Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat membacakan kesimpulan rapat kerja bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Selasa (9/8/2022).
Selain itu, dalam kesimpulan rapat juga diputuskan. Pembentukan BLU DMO batubara dilakukan dengan menggunakan Peraturan Presiden (Pepres) sebagai payung hukum.
Sebelumnya dalam rapat kerja itu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, memaparkan realisasi suplai batu bara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO). Tercatat dari 123 perusahaan yang wajib suplai batu bara ke PLN, baru 52 perusahaan yang suplai kewajiban tersebut pada Juli 2022.
Dalam paparannya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mencatat bahwa pihaknya sudah menerbitkan 123 surat penugasan kepada Izin Usaha Pertambangan (IUP), IUPK dan PKP2B. Dari surat itu badan usaha pertambangan wajib melakukan suplai batu bara ke PLN dengan jumlah tercatat mencapai 18,89 juta ton.
"Sampai Juli realisasinya 8 juta ton. Itu dari 52 perusahaan," terang Arifin.
Dari realisasi suplai sampai Juli yang belum sampai 50% itu, Menteri Arifin membeberkan bahwa 71 perusahaan belum dapat melaksanakan penugasan tersebut.
Lima perusahaan diantaranya karena alasan cuaca ekstrem ditambang. Lalou 12 perusahaan tidfak sesuai spesifikasi batu bara dengan PLTU milik PLN.**
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional |