Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Riau pada triwulan II tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,88 persen (y-on-y).
"Perekonomian Riau berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp247,20 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp129,68 triliun," ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin Kamis (11/8/2022).
Ia mengatakan pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Jasa Lainnya sebesar 39,94 persen, Jasa Perusahaan sebesar 36,81 persen dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 29,88
persen.
"Sementara itu, Industri Pengolahan dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,24 persen dan 2,45 persen," cakapnya.
Sementara itu dikatakan Misfaruddin, untuk ekonomi Riau triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,29 persen (q-to-q).
Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 24,94 persen dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 24,00 persen.
Sementara itu, Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar minus 3,20 persen dan 0,28 persen.
"Sementara itu, beberapa lapangan usaha lainnya yang tumbuh tinggi di antaranya Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 14,41 persen dan Jasa Pendidikan sebesar 13,55 persen," terangnya.
Ekonomi Riau triwulan II-2022 lanjut Misfaruddin, jika dihitung tanpa migas tumbuh 5,07 persen (y-on-y), melambat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 7,44 persen.
„
"Secara spasial, pada triwulan II-2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,22 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa," pungkasnya.