PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah sudah mencabut HET minyak goreng sejak Rabu (16/3/2022) lalu. Seharusnya, keberadaan minyak goreng di pasaran kini sudah melimpah. Sayangnya, saat ini, bila ada pun harganya mahal. Kondisi ini tentunya menyusahkan masyarakat.
Anggota DPRD Pekanbaru H Fathullah SH MH meminta, agar Pemko segera membantu masyarakat. Paling tidak pemerintah bisa menggelar pasar murah.
"Kami yakin kondisi sekarang terjadi karena permainan oknum. Masyarakat jadi susah. Untuk mengobati luka masyarakat ini, kami minta pemerintah segera melaksanakan pasar murah," kata Fathullah, Ahad (20/3/2022).
Menurut Fathullah, terjadinya mahal harga minyak goreng, karena ketidakberdayaan pemerintah melawan permainan oknum. Ironisnya lagi di Pekanbaru Riau, daerah penghasil minyak sawit, bagaimana mungkin harganya bisa mahal.
"Kami cek harga minyak memang mahal. Baik di pasar tradisional maupun di ritel. Untuk harga kemasan di ritel di Kota Pekanbaru mencapai Rp 47.000 lebih per 2 liter. Ada lagi yang lebih mahal, tergantung mereknya. Ini kan lucu, harganya dibiarkan pasar yang menetapkan," terangnya.
Fathullah mengaku mengecam oknum yang bermain di harga minyak goreng ini.
"Jujur, sekarang kita iba melihat masyarakat miskin. Yang kita kecewakan lagi, tidak ada ketegasan pemerintah untuk membela rakyat. Wibawanya makin luntur," sebut politisi senior ini.
"Sampai sekarang, kita belum dengar berita penindakan terhadap pelaku penimbunan kan. Sangat aneh, kemana kehadiran pemerintah," katanya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |