Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) beberapa waktu lalu banyak keluhan masyarakat yang tidak tertampung sekolah. Sebab, jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) masih kurang di Ibukota Provinsi Riau itu.
Anggota DPRD Provinsi Riau Daerah Pemilihan (Dapil) Pekanbaru Arnita Sari mengatakan, kondisi ini menjadi perhatian serius. Berdasarkan data yang diperolehnya, jumlah SMA Negeri 18 dan SMK Negeri hanya 5.
Jumlah ini sangat kurang dan tidak mencukupi dengan jumlah penduduk Kota Pekanbaru dan luasnya wilayah. Arnita Sari ini meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam hal ini Disdik memenuhi kebutuhan sekolah baru dan penambahan ruang kelas baru khususnya untuk SMA Negeri dan SMK Negeri di Kota Pekanbaru.
Seperti di Wilayah Rumbai Barat, Rumbai dan Rumbai Timur, hanya ada beberapa SMA Negeri dan SMK Negeri. Begitu juga wilayah pemekaran Kecamatan Tampan yakni Tuah Madani dan Binawidya.
Jumlah SMA Negeri di wilayah itu tercatat sekitar dua sekolah saja. Sementara jumlah penduduk di wilayah itu paling padat dibandingkan kecamatan lain.
Legislator PKS ini berharap Gubernur Riau Syamsuar, mendengarkan aspirasi masyarakat dan segera membangun SMA/SMK Negeri baru pada tahun ini. Agar terjadi pemerataan jumlah SMA/SMK Negeri di Kota Pekanbaru.
“Jumlah penduduk semakin banyak, sementara jumlah SMA/SMK Negeri kurang. Seharusnya di setiap kecamatan di Kota Pekanbaru memiliki bangunan SMA/SMK Negeri yang memadai, untuk menampung siswa-siswi sesuai dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah,” kata Arnita Sari, Selasa (16/8/2022).
Kata dia, pemerintah harus menyiapkan sarana infrastruktur, dan fasilitas pendidikan sesuai dengan amanat undang-undang. Sebelumnya, Komisi V juga menyoroti persoalan ini. Sebab, banyak anak usia sekolah yang belum tertampung di SLTA.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Riau, Kota Pekanbaru |
01
02
03
04
05
Indeks Berita