PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menangani Pertama (SMP) di Kota Pekanbaru kembali melakukan pendataan terhadap siswanya yang sudah dan belum divaksinasi 1 dan 2.
Pendataan dilakukan untuk membantu program pemerintah menuntaskan vaksinasi anak.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis mengatakan saat ini untuk realisasi vaksinasi anak SD masih kecil, belum sampai 60 persen.
"Jadi pemerintah pusat melalui Pemko diminta untuk melakukan pendataan kembali anak yang belum divaksinas 1 dan 2," ujar Muzailis, Selasa (16/8/2022).
Menurut Muzailis, sampai saat ini belum ada Surat Edaran (SE) terbaru wajib vaksin untuk anak usia sekolah. Saat ini sifatnya masih imbauan kepada sekolah-sekolah untuk menvaksin siswa yang berada di sekolahnya.
Muzailis juga menegaskan, dari Dinas Pendidikan juga belum ada kebijakan wajib vaksin untuk pembelajaran tatap muka atau daring bagi yang tidak bersedia divaksin.
"Alternatif itu belum ada, belum dibuat edaran. Kita mendata, mengetahui sekolah-sekolah itu seberapa persen anak yang sudah divaksin 1 dan 2. Belum ada arahan pilihan untuk siswa belajar daring jika belum vaksin," Cakap Muzailis lagi.
Disinggung terkait vaksin 3 atau booster bagi tenaga pengajar, Muzailis mengatakan untuk jumlah guru yang belum dibooster jumlahnya sudah tidak banyak lagi.
"Sebagian besar tenaga pengajar dibooster," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Kota Pekanbaru |