Ilustrasi ibu mencatat suhu tubuh anak setelah diukur. (Sumber foto: pexels.com).
|
(CAKAPLAH) - Penyakit flu tomat sedang merebak di India dan anak-anak menjadi sasaran penyakit ini. Dampak dari flu tomat ini memicu demam tinggi, ruam di kulit, hingga nyeri di tubuh.
Berdasarkan informasi dari situs ilmiah The Lancet, Rabu (24/8/2022), penderita flu tomat akan mengalami munculnya blister (semacam benjolan bening) berwarna merah di tubuh. Blister itu bisa terus membesar hingga seukuran tomat.
Kehadiran ruam dan blister itu membuat flu tomat jadi mirip dengan cacar monyet yang sedang viral.
Gejala-gejala lain termasuk lelah, mual, muntah, diare, demam, dehidrasi, pembengkakan sendi, nyeri tubuh, dan gejala-gejala influenza lainnya.
Di India, virus ini pertama menyebar di Kerala, kemudian menyebar ke daerah-daerah lain.
Untuk mengetahui flu tomat, anak-anak melalui tes untuk mendeteksi dengue, chikungunya, virus zika, varicella-zoster virus, dan herpes. Setelah diketahui anak itu tidak mengidap penyakit-penyakit tersebut, maka ia dipastikan kena flu tomat.
Solusi Pengobatan
The Lancet menyebut pengobatan untuk flu tomat adalah isolasi, beristirahat, banyak minum, dan memberikan sponge hangat untuk meredakan iritasi dan ruam. Obat seperti parasetamol juga dibutuhkan.
Anak-anak terancam oleh virus ini apabila tidak menjaga kebersihan. Flu tomat dinyatakan sangat menular, dan perlu respons serius agar tidak menularkan ke orang dewasa.
Cara terbaik menghadang virus ini adalah memelihara kebersihan diri dan lingkungan, serta tidak berbagi makanan, pakaian, atau mainan, yang sama dengan seseorang yang sedang tertular.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Liputan6.com |
Kategori | : | Internasional |