Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membantah penerapan kurikulum anti narkoba di satuan pendidikan menengah dan pendidikan khusus merupakan kegagalan pemerintah.
Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik M Rawa El Amady menilai program itu menunjukkan pemerintah telah gagal.
Kurikulum anti narkoba merupakan sebuah kemunduran. Sebab, pendidikan seharusnya menanamkan nilai-nilai bukan mengajarkan kepraktisan.
"Jangan gegabah menilai pemerintah gagal," kata Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya kepada CAKAPLAH.com, Kamis (25/8/2022).
Menurut Erisman, apa yang dilakukan pemerintah itu adalah bagian dari ikhtiar untuk memberantas dan menyelamatkan anak-anak atau generasi muda dari bahaya narkoba.
"Semestinya kita mengapresiasi bahwa pemerintah peduli dan bekerja untuk masyarakat. Bukan malah sekonyong-konyong menuding pemerintah gagal," tegasnya.
Apalagi, tambah Erisman Yahya, persoalan narkoba ini bukanlah persoalan yang mudah, tapi persoalan kompleks yang harus antisipasi dengan serius.
"Persoalan narkoba ini sangat kompleks, sehingga perlu kerjasama dan dukungan semua pihak, bukan sebaliknya," pungkas mantan Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta ini.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Riau |