ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Harga cabai merah di Kota Pekanbaru diperkirakan masih akan terus mengalami peningkatan. Terlebih jika rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) benar-benar akan direalisasikan.
"Hari ini saya jual cabai merah Jawa itu Rp20 ribu seperempat, berarti kalau sekilonya Rp80.000. Tapi kalau yang cabai merah bukit (Sumatera Barat), saya jual Rp25.000 seperempatnya, berarti kalau sekilonya Rp100.000," ujar Ucok, pedagang di Pasar Cipta Karya Ujung, Rabu (31/8/2022).
Ia mengatakan dirinya juga tidak terlalu mengetahui apa penyebab dari naiknya harga cabai merah ini. Padahal sebelumnya harga cabai merah ini sudah sempat turun, bahkan dirinya sudah menjual dengan harga Rp60 ribu perkilogramnya.
"Tapi ini sudah mulai naik lagi. Kalau tak salah info kemarin itu kata tokenya gara-gara gagal panen. Makanya harga cabai merah ini naik lagi. Karena mahal saya pun ngambilnya gak sebanyak biasanya, saya kuranginlah. Takut masyarakat kaget juga dan sedikit pembeli," Cakapnya.
Disampaikan Ucok lagi, kemungkinan harga cabai merah ini masih akan terus mengalami kenaikan. Selain adanya soal gagal panen, ditambah lagi ada rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
"Kalau sempat harga BBM naik, makin tinggilah ini harga cabai dan kebutuhan lainnya. Saya prediksi ini cabai bakal tembus lagi di harga Rp125 ribu perkilogram seperti sebelumnya," ungkapnya.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut saat dihubungi mengakui jika saat ini mulai terjadi kenaikan lagi untuk harga cabai merah.
"Iya sudah di atas Rp90.000 ," ujar Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu (31/8/2022).
Ia mengatakan pihaknya belum berani menyimpulkan kenaikan harga cabai merah ini disebabkan oleh rencana kenaikan BBM yang rencananya akan diberlakukan mulai esok.
"Kami belum berani menyimpulkan itu ya. Tapi yang jelas Pemerintah daerah, kami bersama dengan Dinas Pertanian sudah melaksanakan operasi pasarlah, tapi sepertinya belum begitu signifikan terhadap harga," ujar Ingot.
Disinggung terkait apakah nantinya jika rencana kenaikan harga BBM benar-benar diterapkan akan langsung berpengaruh terhadap harga di pasaran, sekali lagi Ingot mengatakan dirinya memang belum bisa berasumsi.
"Saya kira belum bisalah saya menyampaikan. Karena kan memang belum ada kenaikan kan hingga saat ini. Kan masih rencana. Kita belum berani berspekulasi lah," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |