PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi saat ini dipastikan akan memicu terjadinya inflasi di Provinsi Riau. Diperkirakan akan terjadi kenaikan inflasi dibandingkan bulan sebelumnya sekitar 2.5 hingga 3 persen.
Hal ini disampaikan pengamat ekonomi dari Universitas Riau, Dahlan saat dihubungi CAKAPLAH.COM, Sabtu (3/9/2022). Ia mengatakan di saat ekonomi Riau yang lambat ini ditambah dengan harga minyak yang naik, itu pasti akan mendorong kenaikan harga. Dengan kenaikan harga, otomatis akan mengerek inflasi.
"Apalagi psikologi masyarakat. Ini pasti akan mendorong ke harga lainnya ini. Itu yang jadi persoalan di Indonesia ini. Bukan pada berapa persen naiknya, tapi secara psikologi sudah naik duluan," ujar Dahlan, Sabtu (3/9/2022).
"Dikhawatirkan dengan kenaikan harga BBM ini, di Triwulan IV mendatang pertumbuhan ekonomi Riau lebih rendah dari sebelumnya," imbuhnya.
Lanjut Dahlan, selain inflasi, dampak lain yang akan terjadi akibat kenaikan harga BBM ini adalah nantinya transportasi khususnya untuk ojek online (Ojol) juga pasti akan mengalami kenaikan. Padahal sebelumnya kan rencana kenaikan tarif Ojol dilarang oleh Kemenhub. Dengan adanya kenaikan harga BBM pasti kali ini akan naik tarifnya.
Yang selanjutnya di saat harga sawit masih pelan tumbuhnya, tiba-tiba harga Pertalite naik, menyebabkan petani ataupun masyarakat yang memiliki usaha di sektor pertanian akan menjaga konsumsinya.
"Tapi beda cerita jika harga sawit naik sampai diatas Rp2500, baru masyarakat akan mulai menggesa belanjanya. Tapi kalau kondisi sekarang ini, dengan harga sawit yang masih rendah ditambah harga BBM naik maka saya kira daya beli akan turun juga. Karena Riau itu sangat bergantung kepada sawit. Jika harga sawit tinggi, maka ekonomi akan bergerak sendiri," sebutnya.
Disampaikan Dahlan lagi, pilihan untuk menaikkan BBM ini memang menjadi pilihan pahit namun harus dilakukan, karena utang Indonesia yang besar dan defisit juga harus dipastikan tidak lebih tinggi dari 3 persen.
"Konsekwensinya memang gejolak, tapi mau tak mau ya harus dilakukan," pungkasnya.