Hall Hill Farm Indonesia panen perdana sekaligus meresmikan greenhouse pertanian dengan sistem rakit apung pertama di Riau, Ahad (4/9/2022) kemarin.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hall Hill Farm Indonesia lalukan panen perdana sekaligus meresmikan greenhouse pertanian dengan sistem rakit apung pertama di Riau, Ahad (4/9/2022) kemarin.
Mastika Wardhani selaku founder mengatakan bahwa pertanian ini dirancang untuk menghasilkan sayur secara berkelanjutan.
"Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan dari daerah lain," jelas Mastika, Senin (5/9/2022).
Peresmian ini dihadiri oleh Camat Rumbai Vemi Herliza, Camat Rumbai Barat Indah Vidya Astuti, dan Camat Rumbai Timur yang diwakili oleh Lurah Lembah Sari Arif Budiansyah, Praktisi Hidroponik Indonesia Ronny Tanumihardja serta Komunitas Hidroponik Riau (KHR) juga masyarakat tempatan.
Pemerintah Kota Pekanbaru memberikan apreasi kepada Hall Hill Farm Indonesia. Arif menyampaikan bahwa hadirnya Hall Hill Farm Indonesia sejalan dengan program Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Sejalan dengan program Pemko untuk menurunkan inflasi dengan memperkuat sistem ketahanan pangan dengan memberdayakan pekarangan untuk bercocok tanam," sebutnya.
Sistem rakit apung (deep water culture) dikenal juga sebagai salah satu teknologi hidroponik reservoir yang diisi dengan air dan larutan nutrisi untuk tanaman. Tanaman diletakkan terapung di atas reservoir menggunakan media tanam.
Pada sistem ini juga digunakan pompa udara untuk memompa gelembung di reservoir guna mengoksidasi air dan mengirimkan oksigen yang diperlukan akar.
Menanam tanaman dengan metode hidroponik semakin populer dan terus berkembang pesat hingga sekarang ini sejak pertama kali diperkenalkan W.F. Gericke pada tahun 1936. Kelebihan metode hidroponik adalah kita dapat melakukan budidaya sayur di lahan terbatas. Metode hidroponik rakit apung menghemat penggunaan air hingga 90 persen dibandingkan menanam di media tanah.
Tanaman hasil hidroponik lebih bersih dan higenis. Kualitas tanaman yang dihasilkan memiliki tekstur dan rasa yang lebih baik.
Sebelumnya diberitakan, menyikapi tingginya harga cabai di pasaran saat ini, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengajak warga kota menanam aneka sayuran, terutama cabai.
Caranya dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat berkebun dan menanam sejumlah tanaman, seperti cabai, bawang, dan lainnya.
"Tidak ada salahnya masyarakat berkebun dan memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam cabai dan juga tanaman lainnya," ujarnya, Ahad (4/9/2022).
Dijelaskannya, langkah ini dilakukan guna membantu memenuhi keperluan rumah tangga sehari-hari serta juga dapat menghemat pengeluaran belanja karena sejumlah komoditi saat ini mengalami kenaikan harga.
Ia menyebutkan, saat ini, Provinsi Riau masuk salah satu dari lima provinsi yang mencetak inflasi tinggi. Untuk itu, pemerintah pusat meminta para gubernur, bupati, dan wali kota menurunkan angka inflasi di bawah lima persen.
Sebagai langkah nyata, Muflihun mengaku sudah menginstruksikan kepada para camat dan lurah di Kota Pekanbaru agar turut memanfaatkan lahan kosong yang ada di lingkungan kerja untuk ditanami bibit sayuran dan tanaman lainnya yang dapat menekan inflasi. Hasil panen nantinya dapat dibagikan kepada masyarakat sekitar.
"Nanti akan kami buatkan serentak seluruh kecamatan untuk ini. Minimal bisalah menanam cabai, bawang atau keperluan pokok lainnya," ujarnya.
Penulis | : | Rilis |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Kota Pekanbaru |