Liz Truss, mantan Menlu Inggris yang menjadi PM Inggris. (Foto: AFP/Olivier Douliery)
|
(CAKAPLAH) - Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, terpilih menjadi Perdana Menteri yang baru menggantikan Boris Johnson yang menyatakan mengundurkan diri pada awal Juli lalu.
Truss keluar sebagai pemenang dengan suara terbanyak dalam pemilihan Partai Konservatif pada Senin (5/9) mengalahkan koleganya, eks Menteri Keuangan, Rishi Sunak. Truss meraup 57.4 persen suara, sementara Sunak hanya mampu mendapat 42,6 persen suara.
Dengan kemenangan ini, Truss bakal pergi di Skotlandia untuk bertemu dengan Ratu Elizabeth pada Selasa (6/9). Ratu kemudian bakal meminta Truss membentuk pemerintahan baru sebagai PM Inggris yang baru, seperti dikutip Reuters.
Sebagaimana diberitakan The Guardian, Truss lahir di Oxford pada 26 Juli 1975. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara dan satu-satu perempuan.
Mary Elizabeth atau lebih dikenal Liz Truss merupakan menteri luar negeri Inggris dan yang merupakan anak emas kaum akar rumput Partai Konservatif.
Perempuan 47 tahun itu kerap digadang-gadang sebagai penerus Margaret Thatcher, eks PM Inggris 1979-1990.
Kemenangan ini pun menjadikan Truss sebagai Perdana Menteri Inggris perempuan ketiga setelah Thatcher dan Theresa May.
Perempuan 46 tahun itu sempat menjadi menteri perdagangan internasional di dua tahun pertama kepemimpinan Johnson sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Menlu.
Sejak diangkat sebagai Menlu, Truss bertanggung jawab untuk urusan Inggris dengan Uni Eropa terkait aturan perdagangan pasca-Brexit khusus Irlandia Utara. Truss telah mengambil pendekatan yang keras dalam negosiasi.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |