PEKANBARU (CAKAPLAH) - Satu jam pengunjuk rasa menyampaikan orasi di depan gerbang Gedung DPRD Riau, Selasa (6/9/2022). Akhirnya, pengunjuk rasa dari kalangan buruh ini dipersilakan masuk menuju ruang medium Gedung Rakyat itu.
Ada 10 perwakilan buruh yang menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Riau yang ada. Namun, perwakilan buruh ini kecewa, lantaran hanya 1 dari 65 anggota DPRD Riau yang hadir menemui perwakilan pengunjuk rasa. Hanya anggota DPRD Riau Mardianto Manan yang menemui mereka.
"Itu kebiasaannya begitu. DPRD modelnya kan begitu. Yang melayani cuma satu, padahal dia ada 65. Ya kecewa lah. Bukan ketuanya," kata Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Riau Erik Suryadi saat dikonfirmasi lantaran hanya ada satu anggota DPRD Riau.
Ia ingin, DPRD menjalankan fungsi dan regulasinya. Artinya, kata Erik, DPRD harus pro rakyat, juga harus tolak BBM naik. Sebab, belum saatnya BBM naik dalam kondisi ekonomi masih sulit.
"Akibat kenaikan BBM ini semua jadi naik. Semua harga jadi tidak stabil, yang paling parah buruh. Buruh merasakan dampak itu semua. Makin banyak rakyat jadi miskin. Dengan kenaikan BBM, masyarakat menengah itu bisa jadi miskin," kata dia.
Kondisi itu bisa terjadi lantaran semua harga naik dan tidak diawasi. Harusnya ada kontrol, sehingga BBM saja yang naik, ekonomi masyarakat aman.
"Ini nggak, setiap BBM naik implementasinya melebar kemana-mana," jelasnya.
Ada empat tuntutan para pengunjuk rasa ini, yakni menolak kenaikan harga BBM, menolak omnibus Law, naikkan UMK 2023 sebesar 13 persen, dan laksanakan reformasi agraria dan wujudkan kedaulatan pangan.
Sebelumnya, unjuk rasa dengan tuntutan yang sama juga berlangsung dari massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) cabang Pekanbaru. Aksi unjuk rasa tidak hanya massa dari HMI. Para supir truk juga ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa. Para supir ini hadir mendukung aksi yang dilakukan massa HMI.
"Kami merasakan dampak kenaikan BBM ini. Terbukti hari ini ada beberapa order yang masuk, tapi gagal karena harga naik," kata Sekjen Serikat Supir Truk Pekanbaru (SSTP) Azwardi.
Untuk diketahui, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan non-subsidi resmi naik per Sabtu (3/9/2022) siang. Kenaikan ini untuk BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax.