PEKANBARU (CAKAPLAH) - Unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih berlangsung di depan gedung DPRD Riau, Kamis (8/9/2022) sore. Mahasiswa mengultimatum Ketua DPRD Riau Yulisman agar masuk ke kerumunan massa aksi.
Awalnya, Yulisman bersama anggota DPRD lainnya sudah hadir di depan barisan mahasiswa. Saat berada di depan barisan, mahasiswa terus menyampaikan orasi tanpa mempedulikan Yulisman dan anggota DPRD lainnya.
Beberapa waktu menyampaikan orasi, mahasiswa mulai merapatkan barisan dan mulai maju. Saat itu pula, Yulisman dan Anggota DPRD Riau lainnya diamankan penjaga agar masuk ke dalam gedung DPRD Riau.
Sementara itu, aparat keamanan dari kepolisian juga terlihat bersiaga dengan posisi blokade di depan barisan mahasiswa. Orator massa aksi terus bergantian menyampaikan tuntutan sembari memberi komando agar massa maju satu langkah.
Sampai akhirnya, Presiden Mahasiswa Universitas Riau menyampaikan orasi serta mengultimatum dan memberi waktu 30 detik agar Yulisman kembali menemui massa aksi dan berdiri di tengah kerumunan.
Dikomandoi Presiden Mahasiswa, peserta unjuk rasa mulai menghitung agar Yulisman kembali keluar dan masuk ke tengah kerumunan. Saat hitungan diteriakkan massa aksi, Yulisman, didampingi Zulkifli Indra dan Mardianto Manan masuk ke tengah kerumunan.
Mahasiswa memaksa wakil rakyat itu menandatangani perjanjian agar tuntutan mereka disampaikan ke pemerintah pusat dengan batas waktu pukul 10.00 Wib besok. Mahasiswa juga memaksa kesepakatan itu ditayangkan di media resmi DPRD Riau.
Ketua DPRD Riau Yulisman usai menemui mahasiswa berjanji akan memenuhi tuntutan massa aksi. "Kewajiban kita menerima aspirasi. Kita akan sampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah," kata dia.
Berita sebelumnya, massa aksi terus meneriakkan agar pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM. Dalam orasi itu, massa menyebut jika BBM tidak diturunkan, maka Jokowi harus turun.
"Kenaikan BBM adalah awal dari kehancuran. Kalau BBM tidak turun, siapa yang turun? Jokowi," begitu orasi yang diikuti teriakan menyebut nama Jokowi.
Beberapa mahasiswa juga membawa spanduk yang bertulisan kenaikan harga BBM. Salah satu spanduk yang dibentangkan oleh mahasiswa yaitu 'potong subsidi BBM dan potong gaji pensiunan DPR'.
Hingga saat ini, ribuan mahasiswa tersebut masih melakukan aksi unjuk rasa. Petugas kepolisian juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan masa aksi.
Gelombang unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM ini sudah terjadi sejak Senin lalu. Setiap hari ada kelompok berbeda yang menyuarakan tuntutan yang sama, yaitu batalkan kenaikan harga BBM.***