PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gelombang respon dari mahasiswa dan masyarakat Riau terkait kebijakan Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih akan terus berlanjut.
Siang ini, dari informasi yang dirangkum, akan turun lagi mahasiswa dari Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) cabang Kota Pekanbaru yang akan menyuarakan aspirasi dengan demonstrasi di depan gedung DPRD Riau.
Hal ini menjadi menarik, sebab setelah Presiden mengumumkan kenaikan BBM pada Sabtu (3/9/2022) pekan lalu, sejak Senin (5/9/2022) sampai hari ini, Jumat (9/9/2022) setiap hari, atau lima hari bertutut - turut terjadi demonstrasi penolakan.
Kordum Aksi, Syabri kepada CAKAPLAH.com mengatakan, bahwa pihaknya akan menggelar aksi pada siang nanti.
"Indonesia sudah gawat, wacana jadi bencana. Maka kami turun ke jalan," tukasnya.
Sehari sebelumnya juga dilakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM oleh BEM Unri.
Rentetan aksi penolakan atas naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sepertinya terus berlanjut.
Diberitakan sebelumnya, ribuan mahasiswa dari Universitas Riau (Unri) menggeruduk Kantor DPRD Riau yang berada di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Kamis (8/9/2022).
Mereka menolak kenaikan harga BBM, yang dinilai tidak tepat, karena saat ini masyarakat sedang dalam tahapan transisi Covid-19, dan ekonomi masih belum pulih sepenuhnya.
Dikarenakan ada aksi tolak kenaikan BBM di depan Kantor DPRD Riau, Jalan Sudirman tidak bisa dilewati oleh kendaraan, karena mahasiswa menumpuk di tengah jalan yang membuat kendaraan tidak bisa melintas.
"Masyarakat Indonesia dalam tahapan transisi Covid-19, ekonomi belum pulih. Oleh karena itu kami tolak kenaikan harga BBM," ujar salah satu orator aksi mahasiswa Unri, Kamis (8/9/2022).
Beberapa mahasiswa juga membawa spanduk yang bertulisan kenaikan harga BBM. Salah satu spanduk yang dibentangkan oleh mahasiswa yaitu 'potong subsisi BBM dan potong gaji pensiunan DPR'.