PEKANBARU (CAKAPLAH) - Polresta Pekanbaru hingga saat ini masih melakukan rangkaian penyelidikan untuk mengungkap penemuan mayat di basement Kantor DPRD Riau.
Mayat tersebut diketahui bernama Fitri yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau, yang berdinas di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan mengungkapkan, terkait motif korban meninggal dunia akibat gantung diri, masih didalami oleh petugas kepolisian.
"Motifnya masih terus kita dalami, saksi F sudah kita amankan untuk dimintai keterangan sebagai saksi," kata Andrie, Ahad (11/9/2022).
Saksi F sendiri diamankan pihak kepolisian karena diduga memiliki hubungan asmara dengan korban. Selain itu, penyidik juga menemukan CCTV di areal Kantor DPRD Riau.
"Ada hasil CCTV yang berhasil kita temukan. Saat ini Tim masih mendalami temuan CCTV di beberapa areal Kantor DPRD Riau tersebut," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya sesosok mayat perempuan yang diketahui bernama Fitri ditemukan di dalam mobil yang terparkir di basement Kantor DPRD Riau pada Sabtu (10/9/2022).
Korban sendiri merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau, yang bekerja di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andri Setiawan menceritakan, penemuan mayat tersebut diketahui saat saksi bernama Edo dan Bagus yang merupakan security DPRD Riau melaksanakan patroli karena bertugas jaga pagi dan mengecek situasi areal Kantor DPRD Riau.
"Namun pada saat di parkir basement, pukul 09.00 WIB, kedua security tersebut melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka, karena mereka mengenal korban sering ke Kantor DPRD Riau maka saat itu kedua security tersebut menghiraukan dan kembali ke pos penjagaan," kata Andri.
Selanjutnya pada pukul 11.00 WIB, kedua security itu kembali melaksanakan patroli areal Kantor DPRD Riau, ketika di parkiran basement, mereka masih melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka.
"Sehingga mereka berinisiatif mendatangi mobil korban dan ternyata melihat korban telah meninggal dunia dalam keadaan leher terikat kain. Atas temuan tersebut mereka menghubungi komandan regunya untuk memberitahukan kejadian yang dilihatnya," cakapnya.
Adapun ciri-ciri korban saat ditemukan yaitu menggunakan baju warna merah dan rok warna hitam dengan kondisi duduk di kursi tengah mobil Daihatsu Terios warna silver serta leher terikat tali dan hidung mengeluarkan darah.
Polisi telah meminta keterangan kepada pria berinisial F bertugas di bagian Sekwan DPRD Riau yang diduga memiliki hubungan dengan korban.
"Saksi-saksi sudah kita mintai keterangan, salah satunya saksi berinisial F. Kita melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang sebenarnya," ungkapnya.
Andri juga menegaskan, saat ini untuk penyebab kematian korban masih pendalaman, dan jenazah sendiri sudah dilakukan evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
"Masih pendalaman, dan kita masih periksa saksi-saksi. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Yang jelas, korban ditemukan di dalam mobil parkir basement Kantor DPRD Riau," pungkasnya.***