PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru terus melakukan pendalaman terkait misteri kematian seorang ASN Pemprov Riau bernama Fitri. Korban sendiri ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di basement Kantor DPRD Riau dalam kondisi leher terikat dan tergantung.
Korban merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau, yang berdinas di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru mengatakan, saat ini penyidik telah memeriksa saksi sebanyak 12 orang untuk dimintai keterangan, termasuk pria berinisial F yang diduga memiliki hubungan asmara dengan korban.
"Saat ini sudah 12 saksi dimintai keterangan. Termasuk inisial F masih dimintai keterangan sebagai saksi," kata Andrie, Ahad (11/9/2022).
Tidak hanya itu, penyidik juga akan melanjutkan pemeriksaan saksi-saksi lainnya sebanyak 5 orang.
Terkait motif korban meninggal dunia akibat gantung diri, masih didalami oleh petugas kepolisian.
Saksi F sendiri diamankan pihak kepolisian karena diduga memiliki hubungan asmara dengan korban. Selain itu, penyidik juga menemukan CCTV di areal Kantor DPRD Riau.
"Ada hasil CCTV yang berhasil kita temukan. Saat ini Tim masih mendalami temuan CCTV di beberapa areal Kantor DPRD Riau tersebut," tutupnya.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan) Joni Irwan mengatakan dirinya hingga saat ini belum mendapat perkembangan informasi terkait kematian pegawai di basement DPRD Riau. "Saya belum mendapatkan info lanjutannya," kata Joni Irwan, Ahad (11/9/2022).
Joni Irwan memang dikabarkan tidak sedang di Pekanbaru. Informasi yang diterima, Joni Irwan sedang ke luar negeri. Namun, saat ditanya apakah masih sedang dinas luar, Ia tidak menjawab. "Kalau mau data yang lengkap silahkan saja ke Polsek Bukitraya untuk perkembangannya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andri Setiawan menceritakan, penemuan mayat tersebut diketahui saat saksi bernama Edo dan Bagus yang merupakan security DPRD Riau melaksanakan patroli karena bertugas jaga pagi dan mengecek situasi areal Kantor DPRD Riau.
"Namun pada saat di parkir basement, pukul 09.00 WIB, kedua security tersebut melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka, karena mereka mengenal korban sering ke Kantor DPRD Riau maka saat itu kedua security tersebut menghiraukan dan kembali ke pos penjagaan," kata Andri.
Selanjutnya pada pukul 11.00 WIB, kedua security itu kembali melaksanakan patroli areal Kantor DPRD Riau, ketika di parkiran basement, mereka masih melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka.
"Sehingga mereka berinisiatif mendatangi mobil korban dan ternyata melihat korban telah meninggal dunia dalam keadaan leher terikat kain. Atas temuan tersebut mereka menghubungi komandan regunya untuk memberitahukan kejadian yang dilihatnya," cakapnya.
Adapun ciri-ciri korban saat ditemukan yaitu menggunakan baju warna merah dan rok warna hitam dengan kondisi duduk di kursi tengah mobil Daihatsu Terios warna silver serta leher terikat tali dan hidung mengeluarkan darah.
Polisi telah meminta keterangan kepada pria berinisial F bertugas di bagian Sekwan DPRD Riau yang diduga memiliki hubungan dengan korban.
"Saksi-saksi sudah kita mintai keterangan, salah satunya saksi berinisial F. Kita melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang sebenarnya," ungkapnya.
Andri juga menegaskan, saat ini untuk penyebab kematian korban masih pendalaman, dan jenazah sendiri sudah dilakukan evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
"Masih pendalaman, dan kita masih periksa saksi-saksi. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Yang jelas, korban ditemukan di dalam mobil parkir basement Kantor DPRD Riau," pungkasnya.***