PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi unjukrasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sedang berlangsung di Gedung DPRD Riau, Senin (12/9/2022). Massa aksi, mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), langsung menyampaikan orasi.
Mahasiswa tiba di depan kantor DPRD Riau selepas Salat Asar. Mereka menuntut DPRD Riau menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM.
Pantauan CAKAPLAH.com, mahasiswa datang menggunakan atribut almamater berwarna biru, ciri khas mahasiswa UIR. Sedangkan aparat dari kepolisian siaga di depan gerbang gedung wakil rakyat itu.
Gelombang unjukrasa penolakan kenaikan harga BBM ini sudah seminggu terjadi. Berbagai kelompok setiap hari seolah berganti menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Pers bersama Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022), menjelaskan, alasan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dijelaskan, harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, anggaran subsidi pemerintah sudah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.
"Mestinya uang pemerintah itu diberikan untuk subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi harus menguntungkan masyarakat kurang mampu," kata Jokowi.
Diketahui, detail kenaikan harga BBM yakni untuk pertalite menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter. Kemudian solar menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter.
Selanjutnya harga BBM Pertamax mengalami kenaikan dari saat ini Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.