
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rapat Koordinasi Daerah (Rakorwil) Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Riau dihadiri Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, Senin (12/9/2022)
Afriansyah mengatakan gerakan buruh perlu dilakukan dengan dialog sosial. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Rakorwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Riau di Hotel Pangeran pada
Ia mengatakan dirinya memang baru sebentar menjadi Wamen Ketenagakerjaan, oleh karena itu ia berjanji ingin mengabdikan diri untuk kepentingan serikat buruh.
"Dulu saya terlibat menggerakkan aksi buruh Marsinah di Sidoarjo. Semoga saya bisa amanah dan bisa berjuang bersama-sama buruh. Namun, saya mengimbau agar gerakan buruh harus dilakukan dengan dialog sosial," kata dia.
Menurut Afriansyah, sekarang tidak lagi saatnya melakukan aksi di jalan. Sebab itu, ia meminta agar KSBSI melakukan dialog dengan pemerintah jika ada yang hendak disampaikan.
"Maka itu saya akan mengundang KSBSI untuk berdialog, karena dialog sosial bisa mencairkan suasana dan menyelesaikan persoalan dengan cara damai. Supaya investasi aman dari luar dan bisa mempekerjakan orang banyak," ujar Afriansyah.
Ia juga menyampaikan soal kenaikan harga BBM tak bisa dicegah, mengingat pemerintah sudah memberikan subsidi. Lanjut dia, di tengah pandemi, perekonomian babak belur. Kita masih bisa mencegah inflasi.
"Oleh karena itu, Kemenaker memberikan bantuan subsidi upah yang gajinya di bawah Rp 3 juta sebesar Rp 600 ribu perorang. Memang jumlahnya tak banyak tapi semoga bisa membantu mengurangi beban buruh," tuturnya.
Ia berharap agar Rakorwil KSBSI Riau bisa memberikan masukan kepada pemerintah, sebab Riau merupakan pengolahan industri sawit terbesar di Indonesia. Kata dia, Riau juga jadi barometer dalam pelaksanaan industrial sawit.
"Namun sangat disayangkan, industri sawit masih menyisakan isu sensitif, soal eksploitasi tenaga kerja, perjanjian waktu tertentu, pekerjaan anak, upah murah, dan dampak pestisida bagi pekerja. Maka itu kami minta KSBSI mengawal transisi dan transformasi industri sawit dalam menangani dan mengawal isu sensitif," pungkasnya.
Sementara itu, Korwil KSBSI Riau Juandi Hutauruk mengatakan, KSBSI Riau melaksanakan Rakorwil KSBSI selama 3 hari, sejak 12-14 September 2022 di Hotel Pangeran Pekanbaru.
"Acara Rakorwil dihadiri kurang lebih 1.000 peserta dari unsur seluruh Federasi KSBSI se-Provinsi Riau," kata dia.
Kegiatan tersebut berlangsung berdasarkan kerjasama antara Korwil KSBSI Riau dengan BPDPKS selaku pendana kegiatan, selain beberapa mitra kerja maupun stakeholder KSBSI yang turut serta berpartisipasi.
"Kegiatan Rakorwil KSBSI Riau merupakan kegiatan yang mengacu kepada AD/ART organisasi dan akan merancang program kerja organisasi dalam rentang waktu 2023-2024 mendatang," jelasnya.
KSBSI Riau dalam kegiatan tersebut, berbicara tentang isu-isu international, nasional, UU 21/2020 ttg Cipta Kerja, UMK 2023, Climed Change, Transisi Energi, Bonus Demografi bahkan tentang politik.
"Semoga dalam kegiatan Rakorwil ini KSBSI dapat menghasilkan rumusan-rumusan terbaik demi pergerakan organisasi yang lebih baik ke depan," harap dia.
Selain Wamen Ketenagakerjaan, acara tersebut juga dihadiri Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Iqbal, Kanwil BP Jamsostek Sumbar Riau Kepri, BPJS Kesehatan Pekanbaru, GAPKI Riau, APKASINDO Riau dan juga dihadirk Sekwil DPW PSI Riau, Sdr. Infa Wilindaya, S.Ip, M.Si dan Viator Butarbutar, SE, MM, PhD. selaku Dewan Pembina DPW PSI Riau.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |











































01
02
03
04
05



